Senin, 11 Februari 2008

Sejarah Dakwah Kampus ITB



Sejarah Dakwah Kampus ITB tidak bisa terlepas dari Sejarah Pendirian Masjid Salman ITB. Banyak yang telah di alami dan dikerjekan semasa pendirian Masjid Salman ITB. Berikut ini beberapa peristiwa yang masih dapat dilacak, baik dari dokumen-dokumen maupun tuturan para aktifis, dari awal hingga tahun 1972.

19 April 1960
Panitia Masjid ITB dibentuk. Diketuai oleh Hasan Babsel Soetanegara

27 Mei 1960
Shalat Jum’at Pertama di Aula Barat ITB. Bahkan ini mungkin shalat Jum’at pertama di Indonesia yang di lakukan di lingkungan kampus. Khatib : Mohammad Hamron

19 Agustus 1960
Panitia mengirim surat kepada Presiden ITB Prof.R.O. Kosasih yang isinya permohonan mendirikan masjid di Jl. Ganesha yang sedianya digunakan untuk kantor Lembaga Afiliasi dan Penilitan Industri (LAPI) ITB. Permohonan tidak dikabulkan.

Tahun 1961
Shalat Idul Fitri dan Idul Adha yang pertama di kampus ITB. Disembelih 11 ekor kambing kurban pada Idul Adha itu.

13 Oktober 1962
Dimulainya perkuliahan agama di ITB. Dibuka oleh Prof.T.M.Soelaiman.

28 Maret 1963
Dengan persetujuan Presiden iTB Jajasan Pembina Masjid (JPM) ITB disahkan oleh akta notaris Komar Andasasmita nomor 83. Ketua yayasan Prof.T.M. Soelaiman. Modal awal Rp.10.000,-

23 April 1964
Menteri/Panglima AL Laksamana Madya Laut R.E.Martadinata dan Menteri Veteran Brigjen Sarbini Shalat Idul Adha bersama Mahasiswa di kampus ITB

25 Mei 1964
Walikota Bandung, Priatna Kusumah, bersedia menjadi penasihat JPM ITB

Kamis, 28 Mei 1964 jam 07.30
Delegasi JPM ITB yang dipimpin Prof.T.M.Soelaiman dan disertai daiantaranya, Ahmad Sadali dan Ahmad Nu’man, bertemu Bung Karno di Istana. Bung Karno menandatangani rancangan gambar Masjid yang dibuat Ahmad Nu’man dan memberi nama Salman, seorang teknikus di zama Nabi Muhammad SAW.

Jum’at, 29 Mei 1964
Nama Salman di umumkan kepada Jamaah Shalat Jum’at


30 Mei 1964
Bung Karno mengirim surat dengan kop kepresidenan yang menyatakan bersedia menjadi pelindung dan memberi nama Salman

5 Juni 1964
Rektor ITB Prof.Ukar Bratakusuma mengirim surat pada Walikota Bandung tentang ijin pemaikaian tanah di Jl.Ganesha untuk Masjid Salman

Akhir Tahun 1964
Mushallah Salman yang dibangun Dewan Mahasiswa ITB selesai

27 Januari 1965
Keputusan Rektor ITB Prof.Ukar Bratakusuma bahwa JPM ITB satu-satunya yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengumpulan dana pembangunan masjid ITB.

Selasa sore, 22 Juni 1965
Peresmian menara sekaligus peresmian Pramuka Salman. Ceramah disampaikan oleh Prof.Soelaiman dengan tema Al Ashr.

4 Oktober 1965
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) ITB dibentuk di Mushalla Salman

2 Maret 1968
Pengesahan Anggaran Dasar baru di depan notaris komar Andasasmita

1 Mei 1968
JPM ITB di ijinkan untuk mendirikan poliklinik di Lingkungan Salman. Namanya Balai Pengobatan SALMAN ITB.

Tahun 1968
Bangunan yang sudah berdiri adalah Mushalla Salman, kantor sekretariat, poliklinik dan kantin.

30 Juli 1970
Memperoleh anggaran proyek untuk menyelesaikan atap beton senilai 20 juta rupiah

9 Juli 1971
Ketua Umum Yayasan Pembina mAsjid Salman ITB diserahterimakan dari Prof.T.M. Soelaiman kepada Drs. Ahmad Sadali

5 Mei 1972
Untuk pertama kalinya Masjid Salman ITB dipakai untuk Shalat Jum’at. Sebelumnya dibuka oleh Rektor ITB. Prof.Dr. Doddy Tisna Amidjaja. Khatib: Prof.T.M. Soelaiman. Imam : Abdul Latif Aziz dan Muazzin : Endang Saifuddin Anshari.

Pendirian Masjid Salman sangat berpengaruh terhadap perkembangan dakwah di kampus ITB. Karena Masjid yang menjadi sentral bagi Islam sudah ada. Sehingga kegiatan-kegiatan ke-Islaman di Kampus ITB berkembang. Tidak hanya itu, adanya Masjid Salman ini juga mempengaruhi pergerakan dakwah kampus di Indonesia.

Tidak ada komentar: