Minggu, 24 Februari 2008

pindah ke wordpress

teman- teman semua

berhubung satu dan lain hal

saya pindah blog ke

http://ridwansyahyusufachmad.wordpress.com

visit yah !!!

kader adalah wajah LDK

Protokol #08

Kader adalah wajah LDK

Suatu hari saya mendatangi sebuah tempat makan, alasan saya datang ke tempat tersebut adalah karena tempat makan tersebut terkenal memiliki makanan yang lezat. Dengan sebuah harapan besar, bahwa saya akan mendapatkan makanan yang lezat, saya masuk ke sana. Setiba disana harapan yang ada tiba-tiba buyar. Saya dan teman duduk di tempat makan tersebut dan tidak ada satupun pelayan yang menghampiri. “kok gw dicuekin sih” pikir saya dalam hati. Teman saya langsung saja memanggil pelayan, dan tanpa disangka pelayan tesebut hanya memberikan menu dan kertas serta alat tulis, tanpa penjelasan atau perkenalan apa-apa. Lalu kami memesan, dan hingga kami selesai makan, bisa dikatakan pelayanan yang kami dapat sangat buruk, dan makanan yang kabarnya lezat tersebut tampak hambar dan tanpa kelebihan apa-apa.
Suatu hari saya ke sebuah toko buku dan membeli buku “starbucks experience”. Membaca buku itu dalam waktu singkat membuat saya tertarik untuk datang ke starbucks dan menikmati “pengalaman” yang khas starbucks. Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana sistem staffing di starbucks menuntut jiwa staff yang baik, ramah dan murah senyum, karena starbucks yakin bahwa staf atau dalam hal ini pelayan adalah garda terdepan dan akan memberikan pencitraan kepada pelanggan. Pada suatu siang, saya meniatkan diri untuk merasakan “pengalaman ala starbucks”. Setiba disana saya disambut dengan senyuman seorang pelayan, dan dalam perjalanan ke counter pembelian, dan nuansa cozy saya dapati dalam toko tersebut. Melihat wajah cerah dan ramah dari pelayan membuat saya semakin nyaman. Setiba di counter –lagi-lagi- saya disambut dengan muka bahagia pelayan dan menawarkan berbagai minuman kopi yang ada. Mungkin dia bisa melihat saya bukan pelanggan starbucks, akan tetapi seorang yang pertama kali datang, sehingga bingung ingin memilih minuman yang mana-secara banyak jenis kopi di starbucks-. Dan seketika saya seperti dibimbing untuk memilih kopi yang tepat.
“mau yang dingin atau yang panas” pelayan tersebut bertanya.
“hmhmh..kayaknya yang dingin deh” saya menjawab

Lalu pelayan tersebut melanjutkan “kalo yang dingin kami ada yang ini.... ini .... ini ....( saya lupa nama pastinya)”. “tapi biasanya anak muda suka yang frappucinno blended ....”
“yawda yang itu aja” saya memutuskan.
Pelayanan yang mengesankan berlanjut, pelayan tersebut menunjukkan kepada saya counter additional ingredients , semacam tempat untuk menambahkan gula, susu, atau coklat bubuk. Lalu saya duduk, entah mengapa ramahnya pelayan-pelayan di starbucks membuat saya jadi nyaman, dan harga kopi yang mencapai 40.000 rupiah terasa sebanding dengan apa yang saya dapat.
Kisah diatas adalah perbandingan dua kisah yang pernah saya alami. Saya berpikir saat menikmati kopi starbucks. Kalau semua kader LDK punya jiwa ramah, murah senyum, bersikap postif dan selalu bahagia. Alangkah indahnya dan mudahnya bagi LDK untuk mengajak massa kampus lain untuk bergabung dengan LDK ( atau dalam hal ini tertarik untuk mengikuti agenda LDK ). Semakin saya sadari lagi, bahwa kader adalah agen, sekaligus sales, sekaligus media promosi, dan juga wajah yang akan memberikan pencitraan kepada LDK.
Seorang kader yang baik, ramah, berbudi pekerti baik akan memberikan dampak positif dan pencitraan yang baik pula untuk LDK. Seorang kader yang berkemampuan akademik baik serta memilik IP yang tinggi akan membuat massa kampus melihat bahwa kader LDK adalah kader yang pintar-sebuah citra baik untuk LDK-. Seorang kader yang bijak, murah senyum dan gemar menyapa langsung objek dakwah, akan memberikan sebuah persepsi bahwa LDK inklusif.
Memang perlu disadari bersama bahwa kader adalah media promosi paling efektif. Kita perlu membiasakan kader terlibat secara personal dalam mengajak mahasiswa untuk datang ke acara yang kita adakan. Jangan hanya mengandalkan poster atau pamflet. Kader LDK adalah wajah dari LDK. Baik buruknya kader adalah cerminan dan persepsi terhadap LDK. Seorang pemimpin LDK perlu menjamin kualitas dari kader ini sebagai agen dakwah.
Mempersiapkan kader untuk berdakwah dimanapun dia berada, perlu berbagai pembekalan. Poin kedua yang harus disiapkan setelah ilmu yang mencukupi, adalah interpersonal kader yang supel, ramah, murah senyum dan bijak. Pendekatan ini sangat penting dan semua kader harus memahami dengan baik. Kembali kepada konsep bahwa LDK adalah lembaga berbasis kader, maka kader kita harus disiapkan dengan baik.
Berikut saya akan memberikan tips bagaimana seorang kader harus memiliki paradigma berpikir secara individu, yang dimana konsep ini bisa dijadikan nilai dasar kader dalam menyiarkan Islam secara personal. Tips ini bisa digunakan untuk berbagai hal seperti pencitraan LDK, dakwah fardiyah, mempromosikan kegiatan atau bahkan dalam pengajuan proposal sponsorship.
Soul to Soul
Telinga hanya bisa disentuh dengan mulut, dan mulut hanya bisa diredam dengan telinga. Begitupula, hati, yang hanya bisa luluh oleh hati. Seseorang yang bahagia akan terpancar dari senyumnya. Seseorang yang memahami betul apa yang dilakukan akan terpancar dari tatapan matanya. Seseorang yang sungguh sungguh melakukan sesuatu hal akan tampak dari raut wajahnya. Begitulah kurang lebih inti dari soul to soul, seorang kader yang memahami apa yang dilakukan dan diniatkan dengan ikhlas, lalu dilakukan dengan sungguh-sungguh, sehingga kebahagiaan dan kepuasan tampak pada diri seorang kader.
Jiwa seperti inilah yang dibutuhkan seorang kader, kekuatan ini akan berdampak pada konsistensi seorang kader. Karena ia menjalankan segala sesuatu dalam dakwah dengan pehamaman yang kuat, dan hati yang ikhlas. Sehingga ketika ada tantangan atau rintangan,tidak menjadi sebuah alasan untuk mundur, tapi justru menjadi penambah semangat untuk bisa berjuang lebih. Ketika ada kekecewaan yang di alami, tidak menjadi alasan baginya untuk mundur, karena Allah lah tujuan ia semata.
Seorang dosen saya pernah mengatakan “kamu harus all out dalam segala hal”. Penjiwaan dalam melakukan aktifitas dakwah akan memberikan dampak kader sangat all out dalam berdakwah. Konsep ruhiyah yang saya pahami adalah, keterlibatan jiwa ini pada setiap aktifitas kita. Bukan hanya sekedar berapa banyak halaman Al Qur’an yang dibaca atau berapa lama shalat malam yang dilakukan. Karena ibadah tersebut hanya akan jadi ibadah biasa jika tidak berdampak pada semangat kita bergerak.
Kekuatan soul to soul ini pula yang akan memberikan pencitraan di massa kampus. Orang luar LDK akan melihat kader kita sungguh-sungguh dan penuh kerja keras dalam setiap urusan. Pencitraan ini memberikan dampak positif bagi LDK dalam mengembangkan sayap dakwahnya.
Spiritual and Strong
Seorang kader dakwah harus memiliki kedekatan kepada Allah dengan baik. Kedekatan ini terpancar dari sikap yang tampak. Seorang yang dekat dengan Allah biasanya mempunyai kharisma yang kuat. Kedekatan ini bisa diperoleh dengan banyaknya interaksi kader dengan Qur’an dan rutinya ibadah kepada Allah, terutama ibadah mahdah seperti shalat dan tilawah. Kekuatan spiritual ini sangat berdampak pada ketenangan diri dalam mengambil kebijakan. Salah seorang mantan kepala GAMAIS ITB pernah berkata kepada saya, bahwa sejak menjadi kepala GAMAIS ITB, jumlah tilawah beliau tidak pernah kurang dari 3 juz setiap hari. Seorang kepalda GAMAIS ITB lain bercerita, bahwa ia tidak mau memimpin sebuah rapat jika malamnya ia tidak shalat malam. Kedekatan ruhiyah adalah paramater keberhasilan dakwah, dan keberkahan dakwah yang kita lakukan sangat tergantung pada kedekatan kader kepada Allah.
Dampak langsung dari kekuatan spiritual ini adalah, ketenangan dan kedamaian dalam LDK, LDK akan tenang dan nyaman. Serta Allah senantiasa membukakan hati-hati kader kita untuk terus bergerak. Bergerak tanpa diperintah, bergerak dengan sepenuh hati dalam naungan Islam. Karena sesungguhnya Allah lah yang membukakan hati ini, dan Allah pulalah yang menyatukan hati ini. Hati kita dengan semua kader LDK, dan hati kader LDK dengan semua mahasiswa di kampus.
Selain itu kader dakwah harus berjiwa ksatria, pantang menyerah dan selalu optimis. Seorang
kader dakwah tidak boleh berpikir negatif terhadap LDK nya. Anda harus menanamkan dalam pikiran anda bahwa andalah yang terbaik, dan LDK anda adalah yang terbaik. Dalam buku “the secret” yang pernah saya baca. Dikenal dengan istilah “law of attraction”, sebuah pemikiran bahwa alam akan memantulkan apa yang kita pikirkan dan alam akan mendukung apa yang kita inginkan.
Saya selalu mencoba membuat benak dan pikiran saya akan suatu hal yang positif, ketika awal saya menjadi kepala GAMAIS ITB, saya pernah berpikir bagaimana lembaga dakwah program studi dan lembaga dakwah fakultas bisa berjalan seiring dengan GAMAIS ITB. Saya selalu memikirkan ini dan menyampaikan juga gagasan saya ke kawan kawan yang lain, dan hasilnya setelah 6 bulan kami mengembang amanah di GAMAIS ITB cita-cita itu tercapai yang terbukti dengan suksesnya muktamar GAMAIS ITB, dimana saat itu pertama kali dalam sejarah GAMAIS ITB, visi, misi serta rancangan dakwah kita selama 6 tahun mendatang dipikirkan bersama antara GAMAIS pusat, Lembaga dakwah program studi, dan lembaga dakwah fakultas, dan kata ganti “kita” mulai muncul sebagai representatif dari GAMAIS pusat, Lembaga dakwah program studi, dan lembaga dakwah fakultas. Saat ini ketika disebut GAMAIS maka yang dimaksud adalah LDK, LDF, dan LDPS.
Seorang kader dakwah pun harus pantang menyerah dalam kegagalan. Sudah menjadi hal yang lumrah manusia gagal. Seorang yang hebat bukanlah seorang yang tidak pernah gagal akan tetapi seorang yang cepat bangkit dari kegagalan. Jika gagal membuat sebuah agenda, maka seorang kader dakwah harus cepat bangkit dan memulai merencanakan sebuah agenda yang lebih baik. Jika gagal mengajak seseorang untuk ikut mentoring, maka soerang kader dakwah harus cepat beralih ke target yang lain untuk di ajak mentoring.
Selain itu pandangan optimis harus terus ditanam dengan baik di pikiran setiap kader dakwah. Optimis bahwa LDK akan terus berkembang dan maju, optimis bahwa semua masalah bisa diselesaikan. Seorang Arya Sandhiyudha ( mantan ketua SALAM UI ) pernah berpesan pada saya “ingat, masalah bukan problem, tapi priority. Jadi selesaikan, jangan ditunda, apalagi dilimpahkan ke orang lain” . Seorang kader LDK juga harus bersikap positif terhadap semua tantangan yang dihadapi, karena dengan ujian dan tantangan lah. Diri ini akan semakin kuat dan berpengalaman.

Smile and Shinning
Ada dua buah kisah yang ingin saya sampaikan. Pertama, di sebuah siang hari di kota Jakarta, terjadi kemacetan yang sangat hebat di wilayah pusat kota. Saat itu seorang wanita membawa mobil seorang diri. Mungkin karena panas dan dirinya sedang penat akibat macet, ia tidak sengaja menabrak mobil di depannya. Kota Jakarta yang keras membuat pemilik mobil yang tertabrak turun dari mobil dan mendatangi wanita tersebut. Akan tetapi dengan kekuatan pengendalian diri yang baik, perempuan itu menghadapi pemilik mobil yang ditabraknya, seorang pria besar mendatangi wanita itu dengan marah-marah. Tidak dengan emosi, tapi dengan senyuman yang lebar, wanita itu meminta maaf. Karena senyuman inilah, hati pria tersebut melunak, dan sepakat tidak memperpanjang masalah.
Kisah kedua, Tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi kota Singapura, teringat sebuah pemandangan yang menurut saya, hasil didikan yang baik dari pihak manajemen hotel ke seorang receptionist . Saya melihat seorang receptionist terlibat sedikit konflik dengan tamu hotel, saya melihat dari jauh, dan tampak tamu hotel tersebut complain akibat misscommunication. Konflik dapat ia selesaikan dengan sedikit ancaman dari tamu hotel tersebut, yang membuat saya takjub adalah, sang receptionist tersebut bisa melayani tamu hotel selanjutnya dengan senyum lebar, seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
Dari dua kisah ini saya melihat ada kekuatan tersendiri serta pencitraan yang ramah dan lembut dengan kekuatan senyuman yang lebar dan bercahaya. Senyuman pula yang membuat hati ini senantiasa berbahagia dalam keadaan sulit sekalipun. Sebuah perusahaan jasa mendidik staffnya untuk selalu tersenyum agar pelayanan yang diberikan bisa maksimal.
Kader dakwah butuh memiliki senyuman yang ikhlas. Kekuatan senyuman ini kadang lebih kuat ketimbang rangkaian kata berbobot yang disusun semalaman. Diskusi saya belum lama ini dengan salah seorang ketua himpunan memberikan saya masukan bahwa ternyata mahasiswa ini butuh kader kita yang ramah dan lembut dan kerap menyapa dan mengajak mahasiswa lain untuk kebaikan. Mereka butuh disapa, mereka butuh di datangi dan mereka butuh untuk diajak dengan keramahan dan kelembutan diri seorang kader.
Sahabat aktifis LDK di seluruh Indonesia, seringkali LDK menjadi tidak berkembang karena bingung merangkai sebuah agenda. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa berapa banyak agenda yang dibuat tidak menjadi parameter utama dalam keberhasilan LDK. Kedekatan dan meningkatnya kapasitas serta jumlah kaderlah yang menjadi parameter utama. Seringkali pula kita terlalu mengandalkan media-media mahal sebagai alat publikasi, padahal kita punya kader LDK yang bisa digunakan untuk media promosi paling baik untuk LDK.
Kader adalah wajah sebuah LDK. Baiknya citra kader maka baiklah citra LDK, buruknya citra kader maka buruk pula citra LDK. Untuk itulah pembinaan terhadap kader harus diprioritaskan. Karena kader lah yang membuat LDK maju atau mundur.
----------
Terinspirasi dari pelayan starbucks dan receptionist hotel di Singapura, serta pemikiran seorang Rendy Saputra ( ketua majelis syuro GAMAIS ITB )




Kamis, 21 Februari 2008

Tahapan kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus ( LDK )

Protokol # 07

Tahapan kaderisasi Lembaga Dakwah Kampus ( LDK )

LDK sangat erat kaitannya dengan lembaga kaderisasi, karena memang LDK pada mulanya didirikan untuk mengkader para mahasiswa agar memiliki pemikiran dan kapasitas seorang muslim yang komprehensif. Dalam perkembangannya LDK beralih peran sebagai lembaga syiar Islam. Berbagai agenda terus dilakukan. Terkadang alih fungsi ini berdampak “kebablasan” di beberapa wilayah. Roda syiar berjalan, sedangkan basis pembinaan tidak terperhatikan.
Inilah yang menjadi sebab mengapa beberapa LDK mengalami krisis kepemimpinan pada tahun-tahun tertentu. Sejatinya LDK harus bisa memastikan sistem kaderisasi bisa berjalan dengan baik dalam keadaan apapun. Karena kaderisasi yang baik akan berperan besar sebagai dinamo dakwah kita.

Mengapa saya berbicara sistem, karena dengan sistem lah, sebuah LDK bisa membentuk kader kader yang solid dan militan setiap saat. LDK tidak boleh berorientasi pribadi atau ketokohan. LDK tidak boleh punya tokoh sentral yang di ibaratkan “pahlawan” bagi LDK tersebut. LDK harus mampu membentuk banya kader hebat di setiap waktu.
Bagaimana LDK melakukan sistem kaderisasi ?. Pada dasarnya ada 4 tahap kaderisasi yakni, tahapan perkenalan, pembentukan, pengorganisasian, dan tahapan eksekusi. Empat tahapan ini adalah sebuah siklus yang membentuk seorang objek dakwah agar di masa yang akan datang siap menjadi subjek dakwah
Perkenalan ( ta’aruf )
Pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Memberikan kesan yang baik terhadap LDK adalah tahap awal yang dijalankan. Kesan yang baik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan pelayanan kepada mahasiswa, atau dengan agenda syiar kampus. Pada tahap perkenalan ini , LDK mempunyai peran dalam untuk membuat mahasiswa menjadi mengetahui apa-apa yang belum diketahui terkait islam, atau dengan kata lain dari bodoh menjadi pintar. Dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui. Membuat mahasiswa berkata “oh”. Pada hal-hal yang didapat. Pendekatan yang dilakukan memang seperti agenda syiar, karena ta’lim dan tabligh bisa menjadi media untuk memperkenalkan LDK.
Tahapan perkenalan sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan kontribusi beliau ketika sudah masuk LDK, dalam tahapan ini kita perlu memberikan gambaran umum yang jelas sehingga calon kader memiliki orientasi yang jelas dalam mengikuti pembinaan Islam. Tidak ada parameter yang berlebihan dalam tahapan ini. Mahasiswa yang dulu belum mengetahui bahwa sholat itu wajib, menjadi tahu bahwa sholat itu wajib, mahasiswa yang belum tahu bahwa puasa itu wajib menjadi tahu. Belum perlu sampe tahapan melaksanakan. Dengan harapan, setelah mahasiswa mengetahui urgensi dari beberapa hal tentang Islam , membuat mereka tertarik untuk mendalami dengan mengikuti permentoringan.
Poin penting dalam tahapan ini adalah tindak lanjut dari agenda syiar yang dilakukan. Peran data sangat penting disini, dimana LDK bisa mempunyai absensi peserta ta’lim atau agenda syiar, dan menindaklanjuti dengan agenda pembinaan rutin ( mentoring ) yang diadakan oleh LDK. Bentuk lain dari penindaklanjutan adalah dengan membuat stand pendaftaran kegiatan mentoring di setiap event dakwah, dan cara yang baik lainnya, adalah dengan menjadikan dakwah fardiyah sebagai kebiasaan kader dimana. Sehingga setiap kader kita bisa berperan aktif dalam mengajak mahasiswa muslim untuk mengikuti mentoring ( pembinaan rutin ). Pendekatan dengan diskusi langsung juga bisa dilakukan untuk orang yang sudah berpengaruh atau sudah punya landasan pemikiran yang kuat.

Pembentukan ( takwin )
Membentuk seorang kader yang seimbang dari segi kemampuan dirinya. Membentuk kader ini perlu waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Membuat mekanisme dan sistem pembentukan yang jelas, bertahap dan terpadu bagi kader akan menghasilkan kader yang kompeten dan produktif. Oleh karena itu pelaku kaderisasi atau dalam hal ini tim kaderisasi LDK diharapkan bisa memberikan asupan ilmu yang luas dan tidak terbatas, serta seimbang antara ilmu dan amal. Berikut akan dijelaskan berbagai dimensi yang perlu dipahami dan dibina terhadap seorang kader.
Diniyah. Diniyah disini dimaksudkan pemahaman ajaran Islam dasar, seperti penjelasan tentang aqidah yang bersih dan lurus, pengajaran bagaimana ibadah yang benar,diutamakan ibadah wajib dijalankan dengan konsisten lalu meningkat ke membiasakan ibadah sunnah. Selanjutnya terkait dasar-dasar fiqih Islam dan berbagai hukum kontemporer yang ada. Penguatan dari sisi akhlak yang baik perlu di biasakan pada dimensi ini. Pembentukan kader yang berkepribadian Islam komprehensif diharapkan bisa di penuhi di dimensi ini.
Qur’aniyah. Memberikan pengajaran akan dasar-dasar Al Qur’an, disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan kader yang ada. Tahapan pengajaran ini bisa dimulai dari tahap pra-tahsin,tahsin, dan tahfidz. Bila keadaan memungkinkan Tafsir qur’an juga bisa dilaksanakan. Besar harapan kader LDK sangat dekat dengan Qur’an, karena memang semua yang disampaikan dalam berdakwah akan bersumber pada Al Qur’an. Kedekatan kader pada Qur’an pula yang akan membuat dakwah ini berkah dan di rahmati Allah. Kader diharapkan bisa mengaji atau membaca Qur’an dengan tajwid yang benar. Jika bacaan Qur’an sudah baik, kader diharapkan bisa memulai menghafal Al Qur’an.
Manajemen Organisasi. LDK adalah lembaga dinamis yang memerlukan kader yang bisa bergerak produktif dan terus menerus. Kader LDK haruslah kader yang baik dalam memanajemen diri dan organisasi. Penanaman dasar-dasar organisasi sejak dini dengan harapann kader tidak bingung ketika sedang menjalankan amal dakwah. Isi dari dimensi ini seperti dasar-dasar kaderisasi, manajemen waktu, manajemen konflik, manajemen rapat, syiar efektif, fung rising, pengelolaan organisasi dan lainnya. Isi dari dimensi diharapkan bisa menjadi bekal untuk diri sendiri dan organisasi dakwah.
Softskill. Kader LDK dituntut memiliki keahlian khusus yang bisa menunjang pergerakan dakwah LDK dan di masa yang akan datang diharapkan bisa juga berguna untuk dirinya. Contoh penerapan pembentukan softskill untuk kader, seperti pelatihan membawa mobil dan motor, cara desain dengan corel draw atau adobe photoshop,publik speaking, training manajemen aksi, memasak, memasang spanduk dan umbul-umbul, pelatihan multimedia seperti web dan blog, olahraga dan bela diri, bahasa Inggris dan bahasa arab dan kemampuan pendukung lainnya yang sekiranya dibutuhkan untuk kader.
Kepemimpinan. Manusia diciptakan Allah sebagai pemimpin, begitupula kader LDK yang nantinya akan memimpin pos-pos dakwah di manapun. Seorang kader dakwah harus siap memimpin jika kondisi menghendaki beliau sebagai pemimpin. Jiwa seorang pemimpin ini tidak bisa dibangun secara instan. Seorang pemimpin perlu kuat dari segi visi dan komprehensif dalam melihat sesuatu, pemimpin juga butuh kekuatan komunikasi dan kharisma yang kuat, pemimpin butuh memiliki jiwa empati dan baik dalam berkerja sama, pemimpin juga harus bijak dalam mengambil kebijakan. LDK harus bisa mencetak banyak pemimpin, karena kader LDK tidak hanya akan memimpin di LDK saja, akan tetapi kita juga perlu menyiapkan kader yang akan pemimpin di wilayah dakwah lain.
Wawasan. Seorang yang berilmu lebih baik ketimbang yang tidak berilmu. Ilmu dalam hal ini tidak dibatasi dalam hal ilmu agama saja. Kader LDK perlu memahami dasar-dasar ilmu politik, sosial, hukum, budaya dan ekonomi. Kekuatan dan luasnya wawasan yang dimiliki oleh kader dakwah akan memudahkan proses keberterimaan seorang kader di masyarakat dan memudahkan amal dakwah yang dilakukan oleh kader. Kekuatan wawasan ini pula yang akan membuat kader lebih bijak dan tepat dalam mengambil keputusan.
Dimensi-dimensi pembinaan ini perlu diberikan secara jelas, bertahap dan terpadu. Dengan memebrikan banyak wawasan bagi kader LDK, sama dengan membangun aset dalam bisnis. Aset terbesar LDK adalah kader yang produktif. Flow dari rangkaian pembinaan ini harus bisa disusun dengan tepat agar memberikan sebuah formulasi kaderisasi yang terbaik. Mekanisme pendukung dari tahapan ini adalah form evaluasi rutin per kader, sehingga kita bisa mengetahui tingkat partisipasi kader dalam pembinaan serta menguatkan basis penjagaan dalam kelompok kecil yang sering kita kenal dengan mentoring. Mentoring akan berfungsi sebagai kelompok penjagaan terkecil dari sebuah LDK. Pada tahapan pembentukan ini, ilmu yang sudah didapatkan diharapkan sudah bisa menjadi pemikiran dan gagasan yang kuat bagi kader dan siap untuk mengamalkannya.

Penataan / Pengorganisasian ( Tandzhim )
Setelah kader dibina, mulailah LDK menata potensi potensi kader menajdi sebuah untaian tali pergerakan yang harmoni. Setiap kader mempunyai kelebihan masing-masing. Ada kader yang pandai menghafal Qur’an, maka jadikanlah ia sebagai pengajar tahsin dan tahfidz. Ada kader yang gemar aksi atau demonstrasi, maka tempatkanlah ia di garda politik. Ada kader yang gemar mengadakan kegiatan, maka tempatkanlah ia di kepanitiaan. Ada kader yang hanya gemar belajar, maka proyeksikan ia agar menjadi asisten dosen dan ketua lab di masa yang akan datang. Ada kader yang suka bertualang, maka tempatkanlah ia sebagai relawan sosial LDK. Ada kader yang senang berpikir, maka tempatkanlah ia sebagi tim strategis. Ada kader yang gemar menggambar, maka tempatkanlah ia sebagai tim desain LDK. Kader harus ditempatkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Walaupun seorang pimpinan LDK punya wewenang untuk menempatkan kader sesuai dengan harapan pimpinan, akan tetapi menempatkan kader sesuai keinginan dan potensi akan menghasilkan sebuah kesinambungan dakwah yang harmoni dan tidak terjadi pembunuhan karakter kader. Pemahaman ini perlu di pahami, bahwa kader kita adalah manusia, bukan mesin yang bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan pengguna. LDK harus mampu memanusiakan manusia. Kalo memang harus ada yang berkorban di LDK, maka pemimpin lah orang paling tepat. Kader adalah objek dakwah untuk pimpinan LDK.
Kader dengan amanah , seperti tumbuhan dengan habitatnya. Kaktus tidak mungkin hidup di pantai dan rumput laut tidak mungkin hidup di padang pasir. Begitulah analogi kader, jika pimpinan memaksakan seorang kader ditempatkan di tempat yang tidak sesuai, maka pembunuhan karakter akan terjadi. Penyediaan ladang beramal dari LDK pun harus ditambah seiring bertambahnya kader. Ada beberapa LDK yang menyesuaikan komposisi dan bentuk struktur organisasi dengan jumlah kader, atau bisa juga dengan memberikan kader tempat beramal di lembaga lain, sebutlah mahad kampus, BEM, himpunan, Unit mahasiswa dan sebagainya.
Poin paling penting adalah bagaimana kader dakwah bisa memiliki amanah di mana pun, dengan catatan, kader selalu melakukan setiap hal dengan paradigma dakwah yang baik. Dimanapun anda berada frame dakwah harus tetap terinternalisasi. Kenapa kebijakan seperti itu yang dikembangkan ?. Karena LDK harus mampu menyediakan kader yang bisa mengisi berbagai pos di masa yang akan datang. Dalam tahapan yang sudah lanjut, terutama untuk LDK yang sudah stabil. Kader diharapkan selalu memiliki empat peran dalam satu waktu, yakni ;

Mentor ( pembina ), seorang kader LDK harus aktif membina dan dibina. Dengan membina kelompok mentoring rutin, atau mengisi ta’lim rutin. Peran ini adalah peran murni seorang da’i yang diharapkan bisa menjadi peran utama kader dakwah
Penentu kebijakan strategis ( syura ), kader didik untuk bisa memimpin dan berpikir. Oleh karena itu kader harus mempunyai tanggung jawab sebagai anggota syura ( rapat strategis ) di lini yang sesuai dengan kapasitas kader saat itu. Dengan berpikir strategis ini diharapkan kader terbiasa untuk berpikir startegis dan komprehensif, sekaligus menumbuhkan jiwa pemimpin.
Pelaksana operasional ( teknis ), selain sebagai pemegang kebijakan di suatu tingkatan LDK, kader juga diharapkan bisa berperan dalam tatanan operasional atau kita sering kenal dengan pekerjaan teknis. Sehingga kader akan selalu berada dalam peran sebagai atasan dan bawahan dalam waktu bersamaan. Keseimbangan ini akan membentuk jiwa kerjasama yang baik. Contoh dalam kasus ini adalah, seorang kader berperan sebagai tim inti panitia kegiatan ( dalam hal ini dia sebagai anggota syura ) dan juga sebagai pelaksana operasional di tatanan LDK ( berkoordinasi dengan pengurus inti LDK ).
Akademik, kader dakwah pun perlu memiliki kompetensi akademik yang baik. Oleh karena itu, peran terakhir yang tak kalah pentingnya adalah, kader bisa berperan dalam bidang akademik atau di bangku kuliah dan lab. Peran yang bisa diambil antara lain, ketua kelas, ketua kelompok tugas, koordinator lab, ketua praktikum, asisten dosen, atau aktif dalam penelitian dan lomba ilmiah. Memiliki kader yang memiliki IP baik adalah harapan besar LDK. Dengan IP yang baik, sebetulnya akan memudahkan pergerakan dakwah kita di kampus.


Eksekusi dan peralihan objek kaderisasi menjadi subjek kaderisasi ( Tanfidzh )

Tahap terakhir dalam siklus kaderisasi. Pada tahapan ini seorang kader dakwah sudah bisa berkontribusi secara berkelanjutan dan sudah siap untuk menjadi subjek kaderisasi bagi objek dakwah yang lain. Kaderisasi merupakan siklus yang terus-menerus dan selalu lebih baik. Fase eksekusi ini juga di isi dengan monitoring kader dan evaluasi berkala, agar sistem kaderisasi yang dijalankan di LDK selalu lebih baik. Dengan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan bisa memberikan masukan dan perbaikan bagi perencanaan siklus kaderisasi selanjutnya. Pada dasarnya tahapan kaderisasi seperti ini, varian dan inovasi akan bisa sangat berkembang pesat di metode, kurikulum, flow materi, perangkat pendukung dan kebijakan manajemen SDM lainnya.
Fase eksekusi ini juga sudah menghasilkan kader yang memiliki dorongan untuk berkerja, dan perlu di ingat, karena seorang kader saat ini sudah memegang peran sebagai pelaku atau subjek kaderisasi, maka kader pun perlu dibina dengan siklus yang baru. Pada dasarnya seorang kader akan dibina sesuai dengan siklus ini, yang membedakan adalah pola dan isi dari setiap tahapan. Seringkali, LDK tidak membina kader tahap lanjut, atau bisa dikatakan pembinaan untuk pengurus harian lebih sedikit ketimbang kader mula. Oleh karena itu pada LDK yang sudah cukup stabil, diharapkan mempunyai alur dan kurikulum serta metode kaderisasi yang berbeda untuk setiap tingkatang ( angkatan ) kader. Dengan membuat sistem kaderisasi seperti ini, maka LDK akan menjadi mesin pencetak kader yang solid dan militan secara terus-menerus. Membangun sistem kaderisasi yang kuat adalah aset berharga untuk lembaga dakwah kampus.

Rabu, 20 Februari 2008

Lembaga dakwah kampus ( LDK ) harus kaya

Protokol # 09

Lembaga Dakwah Kampus ( LDK ) harus kaya

Teringat sebuah buku tulisan Ustadz Abdullah Gymnastiar yang berjudul “saya tidak ingin kaya , tapi saya harus kaya”. Sebuah buku yang banyak menggugah diri untuk bisa berpenghasilan lebih, dan membuat pola pikir LDK GAMAIS menjadi produktif dalam menghasilkan uang. Buku ini yang saya pahami adalah bagaimana seorang muslim harus punya kemandirian atau bahkan keberlimpahan finansial, dengan harapan bisa mencukupi dirinya dan membantu umat lainnya. Seorang muslim yang kuat secara finansial tidak akan menyusahkan orang lain, dan dengan kekuatan finansial pula diri ini dan Islam akan indepeden dan bebas dari intervensi. Dengan menjadi kaya pula, kekuatan Dakwah akan berkembang dan bisa memberikan pengaruh lebih. Teringat bagaimana dalam sebuah perperangan di zaman Rasul, dimana perang tersebut hanya di biayai oleh 2 orang sahabat. Perperangan yang pastinya sangat mahal, disini menindikasikan bahwa Rasul dan sahabat-sahabat saat itu adalah orang yang memiliki kekayaan yang besar dan bisa digunakan untuk dakwah. Maka, tidak heran jika pada masa sayyidina umar sebagai khalifah, terjadi ekspansi besar-besaran untuk menyebarkan Islam.

Teringat buku “financial revolution” yang ditulis oleh motivator handal Tung Desem Waringin. Dalam pelatihan yang beliau laksanakan, dan kebetulan saya mengikutinya, beliau mengatakan kaya itu adalah bakat. Dalam benak saat itu, saya langsung bertanya dalam diri “apakah saya punya bakat kaya?”. Lebih lanjut Mr. Tung ( sapaan beliau di luar negeri ). Mengatakan bahwa bakat seorang yang kaya akan tampak pada kerja keras, etos kerja yang kuat, disiplin serta pola hidup hemat yang dijalankan. Banyak buku saat ini bercerita tentang orang sukses, beberapa mengisahkan bagaimana seseorang yang dulu hanya penjaga toilet , akan tetapi saat ini menjadi orang terkaya dunia, dan kisah-kisah lainnya.

Memang kaya adalah bakat, dalam sebuah LDK pun, bakat kaya ini harus di tanamkan. Dimulai dengan hal yang sederhana tentunya, seperti membuat kader bisa memproduktifkan semua bidang atau departemen di LDK untuk menghasilkan uang. Agenda kaderisasi harus surplus, agenda syiar harus jadi lumbung penghasil dana, atau membiasakan kader selalu berorientasi profit pada setiap agenda dakwah. Begitu pula departemen ekonomi atau keuangan yang ada, harus bisa berpikir bagaimana membangun aset yang bisa menjadi mesin uang LDK, membangun jiwa entrepeurner di semua kader, atau dengan optimalisasi dana dalam setiap kegiatan, kader jangan berpikir boros terhadap uang-harus hemat-, dengan dana yang cukup bisa menghasilkan agenda dakwah yang semarak.

Life style kader LDK bisa mengikuti life style para sahabat, seperti yang kita ketahui sayyidina umar memiliki perkebunan yang luas, atau Nabi Muhammad yang juga aktif berdagang. Akan tetapi, kenapa dalam sirah nabawiyah selalu dikisahkan akan sederhananya para sahabat. Atau dalam sebah kisah Rasul berkata “aku tidak bisa tenang tidur hingga semua harta ku hari ini telah aku berikan kepada umat”. Disinilah jiwa yang perlu dikembangkan bagi para kader dakwah, seoserang yang kaya dengan life style sederhana. Rasul berkata seperti itu karena Rasul sudah punya aset yang bisa menjadi mesin uang yang dimana besok akan menghasilkan kembali uang untuk dirinya, dan digunakan kembali untuk berdakwah. Ketika kita meyakini bahwa semua nikmat ini dari Allah, maka kenapa kita harus takut menginfakannnya di jalan Allah.

Dalam perkembangan pergerakan dakwah kampus, kekuatan finansial memegang peranan penting terhadap sukses atau gagalnya sebuah agenda dakwah. Sebuah agenda dakwah bisa berjalan dengan baik karena adanya faktor dana, dan tidak sedikit pula, agenda dakwah gagal karena keterbatasan dana. Maka, dengan ini kita bisa sepakat bahwa LDK butuh dana, dan konsekuensinya adalah LDK harus kaya. Karena dengan uang ini pula gerak dakwah kita bisa semakin masif.

Sebuah pertanyaan muncul. Bagaimana LDK mencari dana ?

Pengamatan saya keliling Indonesia, menilai bahwa LDK saat ini masih mengandalkan sponsorship ke perusahaan untuk penggalangan dana. Jujur, saya kurang sepakat dengan pencarian dana dengan sponsorship, selain membunuh jiwa entrepeurner kader, dan membuat LDK jadi bergantungan, saya berani berkata bahwa sponsorship ini seperti “pengemis elit”. Secara fakta kita sama saja dengan meminta-minta, walau dikemas sedemikian hingga tampak elegan dan profesional. Membiasakan kader meminta ke perusahaan , sama saja menanamkan jiwa event organizer ke kader, dan ini adalah pembunuhan karakter seorang muslim. Islam mendidik umatnya untuk menjadi pengusaha, menjadi pedagang. Bukan , peminta-minta atau pengemis , seharusnya LDK yang membagi dan memberi uang ke pihak lain karena kekuatan finansial yang dimiliki.

Lalu harus bagaimana ?

Mulai lah dengan membuat sistem mesin uang yang produktif. Lalu mulai dengan membangun aset yang bisa menghasilkan uang di masa yang akan datang. Sulit memang, tapi karena sulit itulah kita disebut aktifis dakwah kampus. Membangun paradigma business man dimulai dari sebuah kalimat “uang ada dimana-mana”. Memang, uang itu ada dimana-mana, dan segala sesuatu yang kita lihat dan berada di sekililing kita saat ini bisa menjadi penghasil uang. Manusia hidup dengan berbagai masalah, dan mulailah mencari uang untuk LDK dari masalah yang biasa dihadapi oleh mahasiswa di kampus anda.

Mahasiswa seringkali telat bangun, sehingga tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke kampus, LDK bisa berjualan kue atau donut atau mungkin sarapan ringan yang bisa dikonsumsi oleh mahasiswa di kelas. Jika jaringan “kue” ini berjalan, ini akan menghasilkan dana yang cukup banyak. Sebutlah, di sebuah kampus terdapat 30 kelas , jika satu kelas saja bisa untuk 5.000 rupiah maka sehari –dengan satu kali jualan- bisa menghasilkan 150.000 rupiah, jika dirutinkan bisa mencapai 3.000.000 rupiah dengan asumsi 5 hari sepekan untuk kuliah. Dan jangan lupa beri presentase keuntungan untuk para penjual-yang juga kader-, supaya bisa menjadi pemasukan juga buat mereka.

Mahasiswa seringkali malas untuk membeli pulsa di tempat yang jauh, mahasiswa ingin bisa mengisi pulsa di manapun dia berada, hanya dengan cukup berkata saja atau sms. LDK bisa bermain di ranah ini, kita mempunyai agen pulsa di setiap kelas. Keuntungan satu kali transaksi pembelian pulsa dengan nominal berapapun biasanya 2000 rupiah. Sebutlah kita 30 agen kelas, dan satu kelas terdiri dari 80 orang dan setengahnya ( 40 orang ) adalah pelanggan kita. Maka LDK akan punya 1200 pelanggan. Dengan asumsi setiap pelanggan melakukan transaksi satu kali satu bulan, maka setiap bulan LDK akan menghasilkan dana 2.400.000 rupiah. Besar bukan ? untuk LDK besar, sebutlah GAMAIS ITB yang punya 600-700 kader aktif, bisa di beri arahan kepada semu kader untuk beli pulsa di counter LDK.

Mahasiswa pun banyak pergi ke tukang fotokopi untuk mem-fotokopi buku kuliah. LDK bisa bermain pula dalam hal pelayanan ini. Kerjasama dengan fotokopi tertentu agar bersedia memberikan harga murah, dan kita menjual nya ke mahasiswa dengan keuntungan sedikit, sebutlah harga asli dari fotokopi adalah 55 rupiah per halaman, kita bisa menjual ke mahasiswa 70 rupiah per halaman. 70 rupiah yang juga cukup murah sebetulnya untuk mahasiswa. Seorang kader bisa aktif dalam melayani mahasiswa lain di kelasnya sebagai ahli fotokopi, baik fotokopi buku, bahan kuliah, dan lainnya.

Mahasiswa biasanya malas membaca buku yang tebal-tebal, mahasiswa lebih senang membaca buku atau catatan yang tipis dan to the point atau bahkan dengan hanya membaca soal dan pembahasan soal tahun sebelumnya. LDK di dukung dengan Lembaga dakwah program studi (jurusan), bisa membuat bundel soal ujian, yang berisikan soal serta pembahasan UTS dan UAS semua mata kuliah tahun-tahun sebelumnya, dan dikemas dengan baik, akan menghasilkan dana yang besar. GAMAIS ITB rutin membuat bundel soal untuk tingkat 1 di ITB ( mata kuliah tingkat 1 di ITB sama semua ), dan saat ini bundel soal menjadi salah satu andalan kami dalam menghasilkan uang.

Untuk tahap yang lebih advance, LDK bisa bermain dalam pembangunan aset, contoh jasa pelayanan LCD (infokus), memiliki mesin pencetak pin, mesin percetakan koneksi atau jasa percetakan publikasi, kedai atau warung ( di Universitas Hasanudin contohnya ), penerbit buku, atau aset-aset lainnya yang bisa jadi mesin penghasil uang. Memang untuk tahap yang advance ini butuh dana lebih. Akan tetapi jika kader LDK bisa membuat business plan yang baik, saya yakin banyak pihak yang bersedia memberikan modal kepada kita.

Hal-hal kecil yang bisa menghasilkan uang hanya merupakan beberapa contoh, LDK harus mampu menganalisis dan membuat varian metode untuk menghasilkan uang. Dengan cara seperti ini, jiwa pengusaha bisa dikembangkan di LDK, dan bakat “kaya” ini dikembangkan, sebagai lembaga kaderisasi, LDK harus mampu membentuk karakter kader sesuai dengan kecendrungan ia di masa yang akan datang.

Saudaraku , kader LDK yang disayangi Allah, kekuatan ekonomi saat in i menjadi kebutuhan mutlak. LDK harus kaya bukanlah sebuah angan-angan, saya yakin kita semua bisa, dimulai dari mengubah paradigma “uang ada dimana-mana” lalu melihat peluang yang ada di sekitar. Kekuatan finansial ini yang membuat LDK independen, mandiri, kuat, dan bisa melebarkan pengaruh dakwah di kampus.
----------
This article are right to copy
Ridwansyah yusuf achmad
Head of gamais itb
http://ridwansyahyusuf.blogspot.com

kader LDK = Agen Syiar (marketing )

Protokol #06

Kader LDK = Agen Syiar (marketing)

Saudara saya, yang juga merupakan kepala syiar dan pelayanan kampus GAMAIS ITB, albaz rosada, menterjemahkan kata “syiar” dalam bahasa inggris dengan “marketing”. Awalnya saya sempat bingung, kenapa harus “marketing”, karena kata tersebut lebih cocok diterjemahkan dalam kata “pemasaran”. Akan tetapi, saya melihat, bahwa memang yang dilakukan oleh LDK adalah memasarkan produk dakwah, mempromosikan Islam, atau menyebarluaskan jaringan islam, dan untuk itu semua, maka dibutuhkan pemasaran yang baik.

Marketing atau proses syiar dalam lembaga dakwah kampus adalah hal yang sangat penting, karena memang tugas utama LDK adalah syiar. LDK adalah lembaga dakwah yang tugasnya mensyiarkan Islam. Poin penting dalam tulisan ini adalah bagaimana kader kita punya karakter syiar yang kuat, dalam hal ini bisa dikonotasi kan, kader yang berkarakter da’i. Sehingga dimanapun dan kapanpun seorang kader berada , jiwa dia selalu berorientasi syiar.

Kader bagi sebuah LDK adalah garda terdepan, dan perlu diingat, kader LDK berarti semuanya, dari low to top management . Jiwa da’i ini harus ditanam sejak awal masuk. Dengan penanaman jiwa ini sejak awal, pelan-pelan akan menghapus paradigma LDK adalah EO yang cukup marak beredar beberapa tahun belakangan ini. Karena itulah pembekalan terhadap kader harus terpasu dan berkelanjutan. Seorang kader harus dibina agar ia memiliki kekuatan Qur’aniyah yang kuat, dimulai dari belajar membaca, tahsin yang baik, membaca tafsir, menghafal hingga mengamalkannya. Selain itu seorang kader harus punya kredibilitas seorang pemimpin, kita sangat mengharapkan seorang kader dakwah punya kemampuan untuk menjadi teladan di tempat-tempat ia berhimpun. Dan seorang kader harus mampu menjadi yang terbaik di kelas, memimpin lab, menjadi asisten mata kuliah dan keunggulan di bidang akademik lainnya.
Kader adalah agen promosi bagi LDK, dan media paling tepat untuk mengajak orang lain untuk bergabung dalam barisan dakwah ini adalah melalui kader. Masyarakat kampus akan melihat dengan positif, seorang kader kita yang memiliki budi pekerti yang baik, dengan itu mereka bisa jadi simpati dan melihat ketenangan dari kader kita dan tertarik untuk mendalami Islam. Saya pernah suatu waktu ditanya oleh kawan saya dikelas “cup, apa sih yang bisa buat lo berubah, lo tampak tenang dan excited banget dengan hidup lo ?” dan saya menjawab “gw gabung di gamais, bukan karena gw uda soleh, tapi gw tau bakat maksiat gw tinggi, makanya gw banyak belajar di gamais,dan gw dapet apa yang gw ingingkan, at least gw bisa tenang dan selalu berpikir positif dalam setiap langkah gw” diskusi berlanjut dan saat ini, beliau telah bergabung dengan kelompok mentoring.

Kader pula yang akan memberi contoh kepada masyarakat kampus, bagaimana seorang muslim yang baik memimpin. Seorang muslim yang memimpin dengan sepenuh hati dan raga. Melayani anggota yang dipimpinnya, dan mau berkorban tanpa pamrih. Itulah seorang pemimpin muslim yang akan disenangi oleh masyarakat kampus. Kader LDK harus bisa mengisi pos pos kepemimpinan di semua lini dari yang terkecil-ketua kelas atau ketua kelompok tugas- hingga pos pos yang lebih tinggi dan berpengaruh-ketua unit mahasiswa,ketua himpunan mahasiswa, atau ketua BEM-. Lagi-lagi dengan sebuah harapan kader kita dapat mencontohkan bagaimana Islam bisa mengajarkan umatnya memimpin, dan bagaimana Islam bisa betul-betul menjadi rahmat bagi semua manusia. Saya punya saudara bernama muhammad iqbal, beliau ketua angkatan mahasiswa fisika teknik angkatan 2005, ada sebuah kisah yang saya ingat, saat itu dalam prosesi orientasi mahasiswa, beliau di cabut amanahnya oleh pengkader, akan tetapi karena tuntutan dan karena beliau juga disenangi dan disayangi oleh anggota nya beliau terpilih kembali sebagai ketua angkatan, dan menurut kabar beliau adalah ketua angkatan fisika teknik pertama yang gagal diturunkan oleh para pengkader saat masa orientasi mahasiswa. Subhanallah , seorang kader dakwah inilah yang berperan besar dalam menegakkan kekuatan Islam di kampus, iqbal yang saya ceritakan, saat ini di amanahkan sebagai kepala departemen manajemen sumber daya anggota GAMAIS ITB.

Kader LDK dituntut memiliki IP yang tinggi, dan aktif dalam perkuliahan. Kampus adalah masyarakat berpendidikan, dan seseorang akan dipandang karena kepandaiannya dalam akademik. Semakin tinggi IP kader, akan semakin banyak pula orang yang mendengarkannya. Untuk itulah LDK harus mempu menjada stabilitas IP kader, adanya departemen akademik dan profesi di GAMAIS ITB mulai sejak saya memimpin juga ditujukan untuk mem-back up hal tersebut. Ada sebuah contoh di kampus saya , saudara saya anggit saputra, beliau seorang ketua lembaga dakwah program studi teknik kimia ( GAMISTEK ). Beliau dikenal sebagai seorang yang bersahaja dan luar biasa dalam hal IP. Sempat mendapat IP 4,00 dengan IPK saat ini seingat saya masih diatas 3,5. Kekuatan ini beliau jadikan sebagai keunggulan pribadi yang dimanfaatkan untuk dakwah. Kepintaran beliau membuat banyak teman-temannya simpati , dan satu tahun beliau menjadi ketua GAMISTEK telah membuahkan hasil yang sangat signifikan, terutama dalam hal rutinitas agenda syiar dan produktifitas kader, saat ini beliau di amanahkan sebagai ketua lembaga dakwah fakultas teknologi industri.

Sahabat sahabat kader LDK yang saya sayangi karena Allah, memberi peran lebih kepada kader terutama sebagai agen terdepan syiar (marketing) adalah sebuah keniscayaan. LDK mendidik kadernya untuk menjadi da’i dan untuk menjadi teladan, serta untuk menjadi pemimpin di masyarakat. Dengan membangun paradigma bahwa kader adalah agen terdepan dalam memasarkan Islam di kampus, mudah-mudahan bisa membentuk karakter yang kuat dari LDK dengan berfondasikan karakter kader dakwah yang kuat dan produktif.

-----------
Tulisan ini ditujukan untuk LDK yang bingung ingin membuat agenda syiar-mungkin ini solusinya-
This article are right to copy
Written by
Ridwansyah yusuf achmad
Head of gamais itb

LDK Mandiri egois !!

Protokol # 05
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Mandiri Egois !!!

“afwan akhi, kami masih mengurusi masalah internal”
“maaf , kami belum bisa menjalani pendampingan ke LDK lain, karena kami masih harus persiapan penyambutan mahasiswa”
“LDK kami masih banyak masalah, belum bisa memikirkan kampus lain, kami sedang penguatan internal”
-------------------
Atau ada kisah seperti ini
-------------------
“di sebuah kota di pulau jawa terdapat sebuah LDK dari kampus negeri yang mapan, mengadakan sekolah mentor untuk persiapan mentoring tahun depan. Kegiatan ini diikuti oleh 120 peserta yang sudah terseleksi dengan baik..... akan tetapi, 500 meter dari kampus tersebut ada sebuah LDK yang dimana pengurus inti nya tidak mendapatkan pembinaan ( mentoring ), karena tidak ada seorang pun yang mau membina disana”
“di sebuah LDK lain, yang juga terkemuka, dan juga berasal dari kampus sangat besar , LDK ini seringkali mengadakan kegiatan kelas lokal, bahkan nasional, dan tergadang beberapa agenda kaliber internasional. Sudah sangat terkenal LDK ini menjalankan agenda syiar yang sangat menakjubkan. Ta’lim dan kajian jurusan sudah seperti agenda rutin, sehingga kader bingung mau ikut yang mana, karena setiap jurusan mengadakannya..... akan tetapi ternyata di kampus-kampus sekitar ( dan berada dalam satu wilayah-sebutlah kabupaten-), LDK nya bahkan untuk mengadakan sebuah kajian rutin sangat sulit, dan sesekali mengadakan kajian, sudah ibarat sebuah kesuksesan yang sangat baik”
“di sebuah LDK lain, di Indonesia, LDK ini terkenal dengan kekuatan LDK yang mengakar, sehingga sudah ada dan kuatnya lembaga dakwah di tingkat fakultas, bahkan jurusan. LDK ini bisa dikatakan LDK yang sangat banyak dari jumlah kader.... akan tetapi tidak jauh dari LDK tersebut, banyak kampus yang bahkan untuk melegalkan LDK saja sulit”
----------------
Apakah ini realita di Indonesia.... jawabannya iya... LDK yang sudah mandiri, hanya sibuk mengurusi keadaan di kampusnya.. mentoring yang belum jalan, syiar yang belum efektif, hutang masih banyak, kader yang melemah dan masalah klise yangseakan-akan dibuat-buat.
Sahabat-sahabat semua, pertanyaan saya untuk anda semua, para penghuni LDK mandiri atau mapan?
Mau sampai kapan anda menunggu kampus anda baik ... ?
Menurut saya, hingga hari kiamat, kampus anda tidak akan baik ...
Kenapa ?
Karena kebutuhan dan kondisi ideal setiap LDK akan meningkat seiring perputaran waktu. Lima tahun yang lalu bisa saja kita mengatakan, keberhasilan LDK adalah ketika LDK ini memiliki sisitem kaderisasi terpadu. Nah, tahun ini sistem terpadu itu sudah berjalan, tapi kita belum mengatakan LDK kita sudah baik.
Kenapa ?
Karena parameter keberhasilannnya juga meningkat..
Saat ini anda bisa mengatakan bahwa standar keberhasilan LDK adalah ketika setengah mahasiswa muslim mengikuti mentoring, tahun depan anda akan mengatakan lain, lima tahun lagi anda akan mengatakan lain.
Apakah kita harus menunggu LDK kita baik baru kita membantu, melayani dan mem-back up kampus lain ? sampai kapan mereka harus menunggu ?
Sahabat kader LDK yang Allah sayangi, perlu kita pahami bahwa LDK lain yang notabenenya tetangga kita saudara kita juga butuh bantuan. Masih banyak LDK yang tidak bisa mengadakan kegiatan mentoring karena tidak ada mentor yang kompeten, masih banyak LDK yang untuk membuat buletin saja sangat sulit, karena berbagai faktor sebab, masih banyak LDK yang tidak punya dana untuk memulai usaha, masih banyak LDK yang untuk memilih ketua saja, perlu waktu lama, karena tidak ada kader yang tersedia, masih banyak LDK yang butuh perhatian dan bantuan anda semua , butuh bantuan kita semua.
Saya berbicara kepada –khususnya- semua LDK yang berasal dari kampus-yang ngakunya-besar. Kalau memang anda semua punya harga diri, buktikan itu dengan pelayanan, dengan membantu percepatan di kampus sekitar. Jangan egois dengan hanya dengan memikirkan apa yang bisa anda lakukan untuk memperbesar LDK anda.
Saya berani berkata, untuk semua ketua LDK –yang katanya sudah mandiri- kalau hanya untuk membuat LDK anda besar,lebih baik anda turun jadi ketua LDK. Bersyukurlah sedikit dengan apa yang sudah Allah kasih ke kampus dan LDK anda. Buktikan dan balas semua yang telah Allah berikan dengan punya visi , bagaimana dengan kehadiran anda sebagai sebagai pemimpin LDK bisa memajukan LDK lain , minimal yang berada di propinsi atau minimal sekali yang berada di kota tempat LDK anda berada.
Kalau kita lihat, sekarang ... LDK mana yang betul-betul peduli pada LDK lain ( kecuali PUSKOMNAS tentunya-itu juga karena tanggung jawab ) ? mana mantan-mantan koordinator PUSKOMNAS ? mana para LDK yang sudah baik itu membagikan dan menyebarkan “surga” nya ke kampus lain ?
Kalau bukan LDK mandiri yang bergerak siapa lagi ? siapa lagi yang akan peduli dan mempercepat perkembangan LDK lain ?
Ironi jika sebuah LDK bisa web yang di andalkan untuk media syiar, akan tetapi sangat banyak LDK yang menggunakan millist saja tidak bisa
Ironi jika sebuah LDK bisa membuat buku panduan mentoring, sedangkan sangat banyak LDK lain yang menggunakan konsep mentoring yang hanya copy-paste dari internet atau dari buku
Ironi jika ada sebuah LDK yang meng-semarak-kan prosesi pemilihan ketua LDK, sedangkan banyak LDK yang proses pemilihan ketua LDK tampak sepi, karena kekurangan kader
Ironi jika ada sebuah LDK yang mempunyai dana yang sangat besar di kas, bahkan punya aset yang bisa dijadikan uang, sedangkan banyak LDK yang harus mengutang untuk mengadakan sebuah kajian
Ironi jika ada sebuah LDK yang sengaja memperbanyak jumlah departemen dalam struktur organisasi karena memilki banyak kader, sedangkan banyak LDK yang sengaja mengurangi jumlah departemen dalam struktur karena kekurangan kader
Ironi jika sebuah LDK bisa mempunyai sebuah sekertariat yang sangat besar, sedangkan saudara saudara kita di sulawesi masih berjuang untuk melegalkan LDK
Ironi jika kita bisa nyaman berdakwah.sedangkan masih banyak LDK yang berdakwah dalam kegelisahan
Ironi jika kita mengeluh “saya Cuma satu-satunya kader dakwah di kelas” sedangkan saudara kita di Unpati ambon tetap semangat berdakwah dengan berkata “saya satu-satu mahasiswa muslim di kelas”
Ironi jika kita mengeluh, sedangkan mereka menanti uluran tangan kita dengan senyuman
Kalau memang kita satu tujuan, kalau memang kita satu visi, kalau memang kita bersaudara.. maka buktikanlah..
FSLDK di dirikan untuk mempercepat perkembangan LDK di Indonesia. FSLDK di dirikan bukan untuk memperbesar kampus yang sudah besar. FSLDK di dirikan untuk membuat semua LDK maju bersama, baik bersama, kuat bersama, dan bersinar bersama.

-------------
Tulisan ini ditulis untuk –khususnya- semua LDK yang sudah mandiri dan semua LDK yang akan mandiri ( supaya pas jadi mandiri sadar diri ), dan sebagai pengingat bagi saya sendiri yang juga merupakan ketua LDK mandiri.
Mohon maaf jika ada yang tersinggung, emang tujuannya untuk nyinggung, kalo yang gak merasa juga gak apa-apa.
----------
Ditulis oleh
ridwansyah yusuf achmad
Kepala LDK GAMAIS ITB
Koordinator PUSKOMDA FSLDK Bandung Raya
Direktur Pusat Pelatihan Manajemen Lembaga Dakwah Kampus
ridwansyahyusuf@gamais.itb.ac.id
yusuf_ahdian@yahoo.co.id

tulisan ini boleh diperbanyak dengan mencantunkan identitas penulis

Selasa, 19 Februari 2008

bingung

terkadang kita suka bingung ..

"sebetulnya bingng itu bagian dari hidup lho cup.. ?"

"masa sih?"

kadang aku bingung kenapa manusia harus dihadapi dengan kebingungan

"kenapa manusia harus dihadapi dengan pilihan ?"

seorang pria pernah berkata
"pilih dia atau dia?"

"pilih naik kereta bisnis atau kereta eksekutif?"

"pilih masuk ITB atau UI"

seringkali pertanyaan semacam ini terdengar di kuping kita
ini adalah contoh kecil pertanyaan dari seseorang
karena apa ?

karena dia bingung ....

"tuhan menciptakan manusia dengan pilihan" kata seorang ustadz

"ada hitam ada putih"

"ada neraka ada surga"

"ada baik ada buruk"

nah permasalahannya , kapan kita tau kita memilih jalan yang benar ?

dari mana kita bisa tau ?

seorang pria pernah berkata

"lebih baik aku menderita di dunia ketimbang tersiksa di neraka"

ini kah jalan yang tepat ...

?

who knows...

Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab


Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab

Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasaInggris)

ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab

Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama,apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam?Dengan alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa haIllallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadanrasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu iayakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan;Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudariini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, ituadalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci danmerupakan sunnah Rasulullah SAWW yang suci. Jadi kesimpulannya disini,apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa iatidak melaksanakan hukum dan perintahnya?

ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu sayamelarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.

Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jallatermulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana;"Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada AllahSWT." (Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempatiposisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan;"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengansesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . "(QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecualidalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepadaAllah SWT. Allah berfirman; " dan jika keduanya memaksamu untukmempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmutentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15)

Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah AllahSWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka.Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allahberfirman di ayat yang sama; "dan pergaulilah keduanya di dunia denganbaik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namunmelanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.

ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan sayamemakai jilbab.

Saudari ini mungkin sati diantara dua tipe: dia tulus dan jujur,atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkunganpekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai denganmenjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. "Apakah andatidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidakdiperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya denganhijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya?Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamuuntuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini,bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidakmempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dankematianmu?" Bukankah Allah SWT telah berfirman; "maka bertanyalahkepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui(QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu.Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah> auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripadakesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandanganyang memabukkan dari seorang wanita.

Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalammenjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangankebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segalapermasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman;"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakanbaginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiadadisangka-sangkanya. ."(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatanadalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantungpada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dankedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-NyaSAWW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlahkalimat Allah; sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu.."(QS.Al-Hujurat:13) .Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencarikesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikitpada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.

ALASAN IV : Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jikasaya memakai jilbab.

Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; "api nerakajahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau merekamengetahui.. "(QS At-Taubah : 81)Bagaimana mungkin kamu dapatmembandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam?Sesungguhnya saudariku, syetan telah mencoba membuat talli besar untukmenarikmud ari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka.Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnyamatahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwaintensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yangkau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah pada hukum AllahSWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalamayat; "mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pulamendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah"(QS. AN-NABA78:24-25). Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengancobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh> dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.

ALASAN V : Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lainhari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekaliorang yang begitu.

Kepada saudari itu saya berkata, "apabila semua orangmengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruhkewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat limawaktu karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktushalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karenamereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulanpuasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telahmenjebakmu lagi dan memblokade petunju bagimu? Allah SWT menyukaiketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yangsangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yangbenar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab?Rasulullah SAW bersabda; "Perbuatan yang paling dicintai Allah adalahperbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggapkecil." Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yangdibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan> menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran danberpegang teguh padanya? Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; "makakami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu,dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaranbagi orang-orang yang bertakwa"(QS. AL BAQARAH 2:66) Kesimpulannya,apabila kau memgang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan,kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kaumelaksanakannya.

ALASAN VI : Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit,jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.

Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbabdan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkanhukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejaksemula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungidan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suamiseperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasukisurga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatankepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan didunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; "danbarangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginyapenghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada harikiamat dalam keadaan buta"(QS. TAHA 20:124) Pernikahan adalah sebuahpertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang Iakehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara merekayang tidak memakai jilbab tidak?

Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwaketidak-tertutupanm u kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yangmurni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku,suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidakmurni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, sertaterhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai denganbersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya : Alatatau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang adauntuk mencapai tujuan> tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinanyang didasari oleh dosa dan kebodohan.

ALASAN VII : Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan AllahSWT : "dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamumenyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)"( QS.Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimanamungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutkuyang indah?

Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukungkepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsirsesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidakmenyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudarikita ini tidak mengikuti ayat : "janganlah mereka menampakkanperhiasannya kecuali yang nampak daripadanya" (QS An-Nur 24: 31] dansabda Allah SWT: "katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakperempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkanjilbabnya.." (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu,saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yangsesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarrujdan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah imandan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamutidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini?Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang> lebih besar daripada petunjuk dan hijab?

ALASAN VIII : Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi sayaakan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjukoleh-Nya.

Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ialakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yangdia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimatbijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulahmengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dansebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan danusahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya,berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 "Tunjukilah kami jalanyang lurus" serta berkumpul mencari pengetahuan kepadamuslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telahdiberi petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya, apabilasaudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggupetunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalanmenuju pencariannya itu.

ALASAN IX : Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untukmemakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahanumur dan setelah saya pergi haji.

Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumukapan saja Allah SWT berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidakmendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaatkau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWTbersabda; "tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datangwaktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dantidak dapat (pula) memajukannya" (QS Al-An'aam 7:34] saudarikutersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT;"berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dansurga yang luasnya seluas langit dan bumu.."(QS Al-Hadid 57:21)saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu didunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidakmemenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentangorang-orang yang munafik, "dan janganlah kamu seperti orang-orang yanglupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka> lupa kepada diri mereka sendiri" (QS Al-Hashr 59: 19) saudariku,memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena AllahSWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dansetiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.Kesimpulannya ,berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorangpun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.

ALASAN X : Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-capdan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!

Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanyadisebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok /tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan,karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetanyang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT.Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, danternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab,kau tetapi akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kaumemperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan,seburuk-buruknya teman.

KESIMPULAN

Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati parapria Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detailtubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dansemua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkansyetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terussemakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekatpada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu darisurga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepadakematian. "tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dansesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, makasungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain darikesenangan yang memperdayakan" (QS Ali `Imran 3:185).
Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelumkereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku,apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang halini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !

LDK JMMI ( jamaah masjid manarul ilmi ) ITS ( institut teknologi Surabaya )




Mendengar nama ITS , kita akan langsung teringat teknologi, atau kampus yang sering memenangi kotes robot. Memang perkembangan ITS sangat pesat. Tapi pertanyaannnya apakah LDK nya juga demikian ? saya melihat dari sudut eksternal, JMMI ITS tampak baik, terbukti denga diangkatnya ITS menjadi media center PUSKOMNAS FSLDK. Secara, seharusnya, kampus besar LDK nya juga besar.
Akan tetapi, kunjungan saya disana tampak lain. Bukan tampak pada kegiatannya, tapi dari pengurusnya. Mereka mengatakan”kami masih banyak masalah”.. okay ... okay... saya paham LDK ITS belum baik..., okay, but pertanyaannya adalah, kapan masalah itu bakal selesai ?
LDK JMMI ITS yang sudah berusia hampir 19 tahun ini sebetulnya sudah baik, tampak dari agenda-agenda yang skala kampus, regenerasi pemimpin yang lancar, dan sistem kaderisasi yang ada. Tapi lagi-lagi karena paradigma dari pengurus, membuat LDK JMMI ITS ini hanya berkutat menyelesaikan masalah di kampus sendiri saja. Seharusnya kampus dengan LDK sebesar ini sudah bisa memberikan ilmu, link dan pelayanannya ke kampus-kampus sekitar di surabaya, bahkan seharusnya di wilayah jawa timur.
Saya disana mengisi materi serba-serbi FSLDK dengan harapan bisa memotivasi kader di JMMI untuk mau mengembangkan sayapnya di kancah nasional, minimal regional. Memang tidak ada evaluasi tertulis, akan tetapi, menurut haizan, apa yang saya sampaikan sangat baik. Yah semoga berguna.
Agenda terdekat dari LDK JMMI ITS ini adalah MIE (manarul ilmi expo) yang terdiri dari 3 agenda, yakni, english competition, bazaar dan talkshow yang mengundang habiburrahman el shirazy. Di ITS, terdapat banyak lembaga dakwah program studi. Akan tetapi belum semua lembaga dakwah program studi inheren dan terkoordinasi dengan LDK JMMI ITS.
Sekretariat.... ini nih LDK dengan sekretariat terbesar yang pernah saya kunjungi, sebuah rumah, yang terletak di belakang masjid manarul ilmi, yang terdiri dari 1 ruang utama yang sangat besar, 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Menurut info terpercaya, 7 orang kader JMMI tinggal di sekre ini.
Harusnya dibalik sekre yang besar ada kontribusi yang besar...hehehe973x
Anyway, saya pribadi menaruh banyak harapan pada LDK ini agar bisa mengakomodasi pergerakan dakwah di Jawa Timur, Bali dan NTT/NTB. Sebuah harapan yang sangat besar, yang menurut saya tidak muluk dan sangat masuk akal. Karena saya menaruh harapan pada LDK JMMI ITS.
Oh ya ada keunikan dari ketua LDK JMMI ITS, namanya merupakan kebalikan nama saya. Nama saya ridwansyah yusuf achmad, sedangkan ketua LDK JMMI ITS adalah akhuna ahmad yusuf ismail. Barokallah bro ( beliau lagi KP sekarang, di doakan yah!! )

tempe penyet dan ikan pari


Berjalan-jalan keliling Surabaya, saya melihat banyak sekali warung yang berjualan “nasi tempe penyet”. Rasa penasaran saya bertambah karena rasa lapar di perut. Langsung saja , saya bersama kawan saya yang menemani dari ITS, haizan namanya. Berhenti di sebuah warung di pinggir jalan. Dan saya memesan 2 buah tempe penyet dengan ikan pari. Tempe penyet yang di maksud disini, adalah tempe goreng, tapi digoreng rada basah, tidak sampe garing, lalu tempe ditumbuk hingga “benyek” dan diberi sambal khas. Begitu pula ikan pari yang digoreng, lalu di tumbuk dan diberi sambal. Mungkin rasa tempe nya biasa, tapi yang menjadi khas, adalah sambalnya. Untuk ikan pari, saya pertama kali memakan ikan ini, rasanya pahit tapi karena digoreng dengan bumbu yang pas serta sambal, rasa pahit ini membuat ketagihan. Tulang dari ikan ini bisa dimakan, walau agak keras.

Nasi Wakpo


Nasi wakpo alias nasi warung pojok, terletak di kawasan kost-kostan mahasiswa di ITS, surabaya. Konsep penghidangan nasi ini sangat simpel saja. Kita diminta mengambil segala macam lauk secara swalayan. Ada beberapa menu andalan di warung ini, yakni pecel dan ayam goreng nya serta gorengan yang khas. Jika dilihat dari tampilan nya mungkin anda akan melihat biasa pada makanan yang tersedia. Tapi, yakinlah, anda harus mencobanya. Rasa ayam nya itu pas banget, dengan minyak-minyak yang masih melekat membuat ayam ini tampak lezat. Mahasiswa disini biasanya makan ditemani es teh manis yang harganya hanya 500 rupiah. Murah ? memang, saya makan dengan nasi, ayam goreng, pecel dan sepotong goreng , plus es teh manis hanya 4000 rupiah. Ukuran sangat murah jika dibandingkan dengan di bandung tentunya.

TRAINING BLOGGING

"Menjadi Blogger Kondang"
Minggu, 24 Februari 2008
Lab Dasar Informatika I
Lantai 4 Labtek V
Pukul 08.00 - 12.00
with :
Budi Rahardjo (Dosen STEI ITB) - Pakar IT Nasional, blogger ngetop,penulis dan musisi
Muhammad Arif (EL'06) - Anggota Batagor, komunitas Blogger Bandung,finalis kompetisi web internasional ThinkQuest
what will u get :
- Serba-serbi tentang blog
- Langkah-langkah membuat dan mengelola blog
- Tips n' Trik bikin blog keren
- Strategi promosi blog
- Sharing pengalaman nge-blog
FREE OF CHARGE
dapet hand-out + sertifikat
Pendaftaran :
SMS ke 08997951381
TRAINING_NAMA_ NIM_FAKULTAS/ JURUSAN
*tempat terbatas*

Rabu, 13 Februari 2008

Kerugian Berburuk Sangka (Su'uzh Zhan)


Kerugian Berburuk Sangka (Su'uzh Zhan)


Manakala kita melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.


1. Mendapat Nilai Dosa
Berburuk sangka jelas-jelas merupakan dosa, karena disamping kita tanpa dasar yang jelas sudah menganggap orang lain tidak baik, berusaha menyelidiki atau mencari-cari kejelekan orang lain. Juga akan membuat kita melakukan dan mengungkapkan segala sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya. Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa." [QS. Al-Hujurat (49): 12]


2. Dusta Yang Besar
Berburuk sangka akan membuat kita menjadi rugi, karena apa yang kita kemukakan merupakan suatu dusta yang sebesar-besarnya. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah saw., "Jauhilah prasangka itu, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta." (HR. Muttafaqun alaihi)


3. Menimbulkan Sifat Buruk
Berburuk sangka kepada orang lain tidak hanya berakibat pada penilaian dosa dan dusta yang besar, tapi juga akan mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat berbahaya, baik dalam perkembangan pribadi maupun hubungannya dengan orang lain. Sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan dengan orang lain, dan lain-lain.
Dalam satu hadits, Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran, dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta, dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR. Bukhari)



Larangan Berburuk Sangka
Karena berburuk sangka merupakan sesuatu yang sangat tercela dan mengakibatkan kerugian, maka perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam sebagaimana yang sudah disebutkan pada surat Al Hujurat ayat 12. Untuk menjauhi perasaan berburuk sangka, maka masing-masing kita harus menyadari betapa hal ini sangat tidak baik dan tidak benar dalam hubungan persaudaraan, apalagi dengan sesama muslim. Disamping itu, bila ada benih-benih perasaan berburuk sangka di dalam hati, maka hal itu harus segera diberantas dan dijauhi karena itu berasal dari godaan setan yang bermaksud buruk kepada kita. Dan yang penting lagi adalah memperkokoh terus jalinan persaudaraan antar sesama muslim agar yang selalu kita kembangkan adalah berbaik sangka, bukan malah berburuk sangka.


Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab r.a. menyatakan, "Janganlah kamu menyangka dengan satu kata pun yang keluar dari seorang saudaramu yang mukmin kecuali dengan kebaikan yang engkau dapatkan bahwa kata-kata itu mengandung kebaikan."


Demikian hal-hal pokok yang harus mendapat perhatian kita dalam kaitan dengan sikap husnuzhzhan (berbaik sangka).

husnuzan dalam amal jama'i

Ada 4 macam husnuzhan di dalam beramal jama'i


1. Husnuzhan kepada Allah.


Apabila Allah ternyata menaqdirkan ditangguhkannya kemenangan kita, maka hal yang bisa kita jadikan alasan untuk berhusnuzhan kepada Allah adalah (berdasarkan sirah rasulullah SAW):
Bisa jadi Allah ingin memberikan pelajaran kepada kita, bahwa kemenangan itu hanyalah semata-mata milik Allah, sehingga kita harus menyerahkan masalah hasil kepada Allah. manusia hanya berkewajiban berikhtiar
Bisa jadi ada elemen2 yang mempunyai niatan2 yang tidak lurus dalam berjuang, sehingga Allah ingin membersihkan jalan da'wah ini dan menguji siapa yang benar2 ikhlas dalam berjuang
Bisa jadi masih ada sisa-sisa potensi kebaikan di pihak musuh, yang mungkin dapat mendukung kita di masa yang akan datang
Bisa jadi model pertempuran yang terjadi belum benar2 merupakan pertempuran antara yang haq dan bathil
Bisa jadi belum ada bi'ah yang kondusif untuk menegakkan yang Haq jika kita diberikan kemenangan pada saat ini


2. Husnuzhan kepada Jama'ah


senantiasa menyikapi segala keputusan amal jama'i dengan fikrul ilmiyah guna memperkuat keyainan kita, dan tidak terus - terusan bersandar kepada berpikir konspiratif


3. Husnuzhan kepada sesama saudara


Mengubah sesuatu yang negatif menjadi lebih positif dari sudut pandang kita
Bbersedih jika diri kita menjadi sumber informasi tentang keburukan ikhwah yang lain


4. Husnuzhan kepada sesama mu'min


Tidak menganggap bahwa seorang yang 'ammah (belum tertarbiyah) tidak lebih baik dari pada kita. Karena sangat mungkin mereka lebih sholih dan lebih mulia posisinya dihadapan Allah jika dibandingkan dengan kita

Selasa, 12 Februari 2008

good governance

Good governance mensyaratkan 8 karakteristik umum/dasar, yaitu partisipasi, orientasi pada konsensus, akuntabilitas, transparansi, responsif, efektif dan efisien, ekuiti (persamaan derajat) dan inklusifitas, dan penegakan/supremasi hukum. Apabila diimplementasikan secara ideal, konsep ini diharapkan dapat memastikan pengurangan tingkat korupsi, pandangan kaum minoritas diperhitungkan dan suara dari mereka yang paling lemah dalam masyarakat didengar dalam proses pengambilan keputusan. Ia juga responsif terhadap masa kini dan kebutuhan masyarakat di masa depan. Ini konsep idealnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing karakteristik :

1. Participation
Partisipasi oleh pria dan wanita adalah kunci good governance. Partisipasi dapat langsung maupun melalui institusi perwakilan yang legitimate. Partisipasi harus informatif dan terorganisir. Ini mensyaratkan adanya kebebasan berasosiasi dan berekspresi di satu sisi dan sebuah civil society yang kuat dan terorganisir di sisi
lain.

2. Rule of law
Good governance memerlukan sebuah kerangka legal atau hukum dan peraturan yang ditegakkan secara komprehensif. Ia juga memerlukan perlindungan penuh terhadap HAM, terutama bagi kaum minoritas. Proses enforcement hukum yang imparsial membutuhkan lembaga peradilan yang independen dan kepolisian yang juga imparsial dan tidak korup.

3. Transparency
Transparansi mengandung arti bahwa pengambilan dan pengimplementasian keputusan dilakukan dalam tata cara yang mengukuti hukum dan peraturan. Ia juga berarti bahwa informasi tersedia secara bebas dan dapat diakses langsung oleh mereka yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Informasi yang tersedia haruslah dalam bentuk dan media yang mudah dimengerti.

4. Responsiveness
Good governance memerlukan institusi dan proses didalamnya yang mencoba untuk melayani semua stakeholders dalam kerangka waktu tertentu yang sesuai.

5. Consensus oriented
Ada lebih dari satu aktor dan banyak sudut pandang dalam suatu komunitas. Good governance memerlukan mediasi dari kepentingan-kepentingan yang berbeda di masyarakat dalam rangka mencapai sebuah konsensus umum dalam masyarakat yang merupakan kepentingan atau keputusan yang terbaik yang dapat dicapai untuk seluruh masyarakat. Ini memerlukan perspektif luas dan jangka panjang mengenai apa yang diperlukan untuk pengembangan manusia secara berkesinambungan. Ini hanya dapat dicapai melalui pemahaman yang baik atas konteks historis, kultural dan sosial di komunitas atau masyarakat tersebut.

6. Equity and inclusiveness
Keberadaan sebuah masyarakat bergantung pada proses memastikan bahwa seluruh anggotanya merasa bahwa mereka memiliki kepentingan didalamnya dan tidak merasa dikucilkan dari mainstream masyarakat tersebut. Ini memerlukan semua kelompok, terutama yang paling lemah, memiliki kesempatan untuk meningkatkan atau mempertahankan keberadaan mereka.

7. Effectiveness and efficiency
Good governance berarti bahwa output dari seluruh proses dan institusi tepat sasaran atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping efisien dalam pemanfaatan sumber daya untuk melakukannya. Konsep efisiensi dalam konteks good governance juga mencakup penggunaan sumber daya alam dengan memperhatikan kesinambungan dan perlindungan lingkungan.

8. AccountabilityAkuntabilitas adalah salah satu kebutuhan utama dalam good governance. Tidak hanya untuk institusi pemerintahan, melainkan juga sektor swasta dan organisasi-organisasi civil society harus bisa diakun oleh publik dan stakeholders-nya. Secara umum, sebuah organisasi atau institusi bertanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan mereka. Akuntabilitas tidak mungkin ditegakkan tanpa adanya transparansi dan supremasi hukum