Kamis, 23 Agustus 2007

gamais itu unit yang besar

GAMAIS itu unit yang besar. Sehingga untuk menjalankannya juga diperlukan orang-orang yang berpikir besar. berpikir besar bukan berarti berpikir banyak hal. akan tetapi berpikir bagaimana segala potensi yang dimiliki dapat berkembang dengan semaksimal mungkin. berpikir besar saat ini merupakan sebuah tuntutan yang niscaya dan tidak bisa di elakkan bagi seluruh badan pengurus harian di gamais 2007-2008. SUdah bukan saatnya lagi kita berpikir tentang departemen yang kita pimpin. Tapi sudah saat nya anda sebagai kepala departemen berpikir dan memikirkan semua departemen di GAMAIS.
Sebuah hal tentu diinginkan. Memiliki banyak kepala GAMAIS, maksud dalam hal ini. Memiliki banyak orang yang berpikir seperti kepala gamais. Menjadi sosok kepala mungkin mudah secara teknis, akan tetapi secara mental dan tekanan, menjadi kepala sangat lah sulit. Ketika dulu mungkin kita terbiasa melihat dalam sebuah lingkup satu departemen. Akan tetapi, saat ini seorang kepala dituntut bisa melihat seluruh departemen, memikirkan keberlangsungannya dan mensolusikan hal-hal yang terkait dengannya.
Berpikir besar yang dimaksud selanjutnya adalah kemampuan melihat tanggung jawab GAMAIS, tidak sebatas lingkup kampus ITB saja. Sebuah ironi memang, ketika GAMAIS masih saja ribut akan maslaah internal, justru semakin banyak lembaga dakwah kampus universitas lain yang berkunjung untuk studi banding. Beberapa kali saya mengisi studi banding tersebut, saya melihat sebuah harapan dari mereka akan gamais ITB yang mereka harap bisa memberikan banyak hal untuk kemajuan LDK mereka.
Timbul sebuah hipotesa bahwa ternyata GAMAIS adalah milk Indonesia. Maju dan mundurnya gamais dilihat dan dinilai oleh kampus lain. GAMAIS miliki Indonesia bukan milik ITB. Tanggal 28 Juli 2007 hingga 2 Agustus 2007 akan di adakan Forum silahturahmi nasional lembaga dakwah kampus. Disana berkumpul ratusan LDK dari seluruh penjuru Indonesia. Menjadi sebuah keinginan dari saya pribadi agar para kepala departemen memilki sense nasional yang kuat.
Sehingga dakwah kampus ITB dapat berjalan dengan sinergisasi LDF dan LDPS. Nah kemana LDP ? lembaga dakwah pusat bisa menjalankan fungsi nasionalnya dengan baik. Dua puluh tahun GAMAIS berkibar, maka ini adalah saat yang tepat untuk menuliskan tinta emas gamais di kancah yang lebih luas dan berkontribusi lebih banyak pula di dakwah kampus Indonesia ini.

Tidak ada komentar: