Kamis, 30 Agustus 2007

four power to success

dari milis tetangga

Dalam buku Mindset Sukses bab mengenai Melipatgandakan Network, ada empat titik pertalian kekuatan dunia:
Kekuatan kasih
Kekuatan media (termasuk teknologi)
Kekuatan ekonomi
Kekuatan politik (termasuk hukum)

Keempat titik tersebut berdiri sendiri, namun tentu saja apabila terjadi merger akan membawa efek yang sangat besar, bahkan amat mungkin sangat dahsyat. Mayoritas para tokoh dunia mempunyai beberapa titik yang saling tumpang tindih alias overlapping.
Jika diterapkan oleh setiap individu, keempat titik tersebut bisa dijadikan semacam acuan mengenai titik di mana kita berdiri di dunia (juga mungkin akan membawa efek di "dunia masa depan" nantinya). Bagi saya pribadi, kekuatan kasih merupakan kekuatan paling besar, paling tulus, dan paling membawa akibat jangka panjang.
Dengan kasih, ada saling pengertian, saling keterbukaan, dan saling mendengarkan. Komunikasi terjadi tanpa perlu menggunakan kekerasan. Mohandas Gandhi dan Martin Luther King, Jr merupakan dua tokoh yang menggunakan metode ini berhasil mengubah dunia menjadi lebih baik.
Kasih merupakan kekuatan (power) horisontal yang jauh lebih kuat daripada kekuatan (power) vertikal yang lebih mengutamakan kekuasaan politis tipikal (ala Machiavellian). Dengan menggunakan kasih sebagai inti (core) dari segala kegiatan dan perbuatan kita, tiga hal lainnya (media, ekonomi, dan politik) akan berputar di dalam orbitnya dan bisa saling melengkapi.
Lantas, mengapa media diperhitungkan? Di era digital ini, komunikasi terjadi dengan efisien dengan menggunakan teknologi media, media apa pun itu. Mulai dari radio, TV, Internet, telpon selular, sampai dengan komunikasi satelit. Sebaik apa pun tindakan kita, jika tidak ada media yang menyampaikannya, hampir tidak ada artinya. (Sekali lagi, blog ini bukan blog religius yang mengajarkan "memberi tanpa perlu diketahui siapa pun.")
Tidak ada salahnya memberi dengan diketahui oleh orang lain, sepanjang tujuannya baik.
Banyak sekali contoh para milyarder dunia yang memberikan sebagian cukup besar dari harta mereka untuk kemanusiaan, seperti Warren Buffet dan Oprah Winfrey. Saya yakin tujuan mereka bukanlah sekedar narsis, namun untuk membantu menginspirasi orang lain. Dengan bantuan media modern, gaung perbuatan baik seseorang bisa dengan cepat menular kepada orang lain.
Satu lilin bisa menyundut ribuan bahkan jutaan lilin lainnya dengan secepat kilat.
Titik ekonomi merupakan titik penting dalam percaturan ini karena kekuatan finansial merupakan darah peradaban modern. Untuk memberi makan seorang pengemis pun memerlukan uang, bukan? Tidak ada yang gratis di dunia ini, namun ini bukan berarti justifikasi untuk menjadi kemaruk alias serakah alias greedy.
Jangan jadikan uang sebagai alasan "daripada mencopet, lebih baik saya berbuat ini dan itu." Jauhkan itu. Juga jauhkan "mendingan korupsi daripada terhina jadi penjual bakmi." Tidakkah kita punya harga diri untuk tidak berbuat menjadi pengecut? Saya sendiri sangat bangga karena pernah hidup sebagai pekerja kasar (dari mengepel lantai sampai membersihkan tinja binatang piaraan), yang saya lakukan karena harga diri daripada menjadi sekedar peminta-minta mau pun pengambil (alias koruptor).
Buatlah satu batas alias limit tingkat finansial yang menjadi target Anda. Hitunglah dengan cermat segala macam pengeluaran yang diperlukan untuk hidup "layak" versi Anda, termasuk biaya-biaya tidak terduga, seperti biaya berobat di rumah sakit, apabila terjadi keadaan darurat. Jadikan ini goal dalam beberapa tahun di muka. Tentukan exit strategy, yaitu bagaimana mencapai target tersebut dalam jangka waktu tertentu, sehingga Anda bisa exit dari dunia "persilatan uber setoran."
Setelah tercapai, hiduplah sesuai dengan kebutuhan. Pilihlah untuk hidup sederhana . Impian saya adalah tinggal di kabin mungil di tepi pantai dengan pasir putih sebagai halaman belakang. Jelas adalah suatu visualisasi belaka pada saat ini, namun tidak tertutup kemungkinan untuk bisa terwujud. Soal "terwujudnya impian dan doa-doa," be careful what you wish for because most likely you'll get it. Semua impian dan doa akan tercapai tanpa kecuali, intinya adalah ask (memohon) dan believe (percaya).
Memilih untuk hidup sederhana adalah yang terbaik. Dan yang dimaksud dengan "sederhana" adalah hidup sesuai dengan kebutuhan. Bagi saya pribadi, saat ini saya sedang menuju ke arah simplifikasi gaya hidup namun mengutamakan kualitas untuk kepentingan kesehatan dan keamanan. Saat ini saya bersama suami tinggal di rumah yang cukup besar untuk ukuran San Francisco Bay Area, lengkap dengan taman di sekeliling rumah, kolam ikan, dan bunga-bunga mawar serta pohon jeruk, alpokat, anggur, dan pir.
Suatu saat nanti, semua ini akan disimplifikasi demi kebebasan bergerak dan memenuhi panggilan hidup sederhana di kabin mungil di tepi pantai. Saya masih menunggu saat bersejarah itu, karena tidak semua orang mempunyai panggilan hidup yang sama, sehingga seringkali proses tunggu-menunggu mesti dijalankan dengan sadar.
Titik kekuatan terakhir adalah kekuatan politik, yang seringkali disalahartikan dengan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. Setiap orang, baik secara aktif maupun pasif adalah pelaku politik, juga secara makro mau pun mikro. Jadi, sangatlah lucu apabila ada orang yang berkata, "saya tidak mau berpolitik." Aneh sekali, karena paling tidak seorang warga negara apa pun mempunyai hak pilih (voting right), yang merupakan perbuatan politik aktif yang paling dasar.
(Note: Kadang-kadang istilah "politik" disalahartikan juga dengan "berstrategi. " Bagi saya dua-duanya tidak ada konotasi negatif. Semuanya netral karena semua hal berpotensi untuk menjadi hal yang baik maupun hal yang buruk.)
Keberanian bersuara, apa pun bentuknya, merupakan salah satu karunia dasar manusia yang sudah dimiliki sejak masa kanak-kanak. Dijalankan dengan kesadaran penuh, keberanian bersuara ini bisa mengubah nasib diri sendiri, keluarga, dan suatu komunitas. Keberanian bersuara dalam bentuk tertulis lebih baik baik lagi karena efeknya bisa semi permanen bahkan permanen sebagai legacy kita sebagai manusia.
Tulisan apa pun merupakan warisan kita kepada dunia. Dan ini merupakan salah satu bentuk keikutsertaan politik yang relatif "aman" karena tulisan barulah bermakna apabila dibaca dan diperhatikan oleh orang yang tepat , di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.
Kombinasi alias merger ke-empat kekuatan ini (kasih, media, ekonomi, dan politik) berpotensi untuk menghasilkan produk yang luar biasa dahsyat. Jalankan ini dengan sadar dan selamat "menaklukkan dunia" di mana pun "dunia" Anda berada.
I steer the world into my direction.I create my inner world as it is.The external world will follow.~ Jennie S. Bev

1 komentar:

Jennie S. Bev mengatakan...

Terima kasih untuk postingan ini. Untuk lain kali, mohon link ke blog saya http://www.jennieforindonesia.com.

Jennie S. Bev