Jumat, 30 November 2007
cita-cita lembaga dakwah kampus GAMAIS ITB 2016
semua mahasiswa muslim ITB adalah kader keluarga mahasiwa Islam ITB
GAMAIS melayani,berbagi, dan menjadi solusi untuk semua aspek Keumatan di Kampus ITB
Kemandirian Finansial yang menjadikan GAMAIS sebagai LDK independen dan mandiri
mensuplai alumni yang berafliasi terhadap Islam serta berperan dalam perbaikan dan kepemimpinan bangsa
menjadi LDK rujukan nasional dan menginisiasi pergerakan dakwah mahasiswa se-Asia tenggara
Etika Berkomunikasi Lewat Telepon
Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan, dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan dan bekerja.
Etika berbicara
Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).
Hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.
Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Hadits Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:"Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar".(HR. Muslim)
Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam apabila membi-carakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya" . (Mutta-faq'alaih) .
Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: "Seorang mu'min itu tidak pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya" . (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun" . Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).
Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).
Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.
Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.
Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokan) , dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) . (Al-Hujurat: 11).
dakwah fardiyah...solusi kebuntuan dakwah kampus ?
da'i adalah sebuah kata ganti subjek untuk dakwah, sehingga da'i adalah seseorang yang menjalani aktifitas dakwah sesuai dengan makna diatas
saat ini kita sebagai aktifis dakwah kampus bisa dikatakan seorang da'i di kampus, maka kembali ke hakekatnya maka kita seharusnya bisa memberikan dan menyampaikan secara langsung baik via verbal maupun visual.
dakwah fardiyah adalah sebuah pola dakwah dimana pendekatan personal menjadi cara. pendekatan personal ini bermula dari mengenal objek dakwah secara pribadi, memahami, empati dan hingga mengajak untuk mengikuti pembinaan islam ( ngaji / mentoring )
dakwah fardiyah sebagai solusi pragmatisme dakwah kita ? mungkin saja, ADK jenuh syuro, Dakwah fardiyah tidak butuh syuro, Dakwah fardiyah tidak butuh dana besar, dakwah fardiyah bisa dilakukan sebagai individu maupun kelompok kecil
dalam dakwah fardiyah pada dasarnya hanya ada dua peran yang bisa dilakukan, pertama peran sebagai recruiter atau orang yang mengajak dan mendekati objek dakwah, kedua pementor, dimana peran ini untuk menampung hasil resruitment ini.
mungkin saja ada orang yang mampu melakukan dua fungsi ini, dan itu memang idealnya, but, jika memang sulit kita bisa memisahkan peran ini.
tinggal dibuat pola koordinasi yang bisa saja disebut dengan usroh hayawi dimana dalam kluster kecil ini ada proses stimulusisasi dan evaluasi agar para sales dakwah ini lebih gencar
tentunya pemahaman akan dakwah fardiyah in perlu dipahami bersama terlebih dahulu. jika peranan ini bisa dilakukan bisa menjadi solusi sederhana tetapi jika gaungnya kita gemporkan bisa menghasilkan hasil yang memuaskan, insya Allah
back to asholah : kembali kepada sirah nabawiyah : dakwah fardiyah solusi kebuntuan dakwah
Selasa, 20 November 2007
apakah syiar kampus kita sudah efektif ?
skematik dakwah di masyarakat. Syiar mempunyai sebuah posisi dalam mengubah masyarakat umum menjadi
masyarakat yang semi-afliasi dengan Islam.
pertanyaan nya apakah syiar kita sudah memenuhi kaidah manajemen yang baik agar dakwah kita efesien dan
efektif ? pada dasarnya dalam menentukan arah gerak syiar selalu berbasis pada sirah nabawiyah. Melihat
dan memahami langkah bagaimana Rasul melakukan manuver dakwah hingga Islam bisa berada di seluruh pelosok
dunia ini.
ada 5 parameter yang bisa digunakan dalam menilai apakah syiar kita sudah efesien dan profesional.
1. Cash flow
dalam perencanaan keuangan pada agenda syiar haruslah berpegang pada nilai balance cashflow atau
bahkan surplus cashflow. dakwah butuh jihad, dan jihad butuh dana. Pendanaan yang baik akan membuat syiar
kita tidak terkesan dipaksakan dan bisa optimal. Syiar yang baik tidaklah harus mahal. Akan tetapi cocok
dan sesuai dengan kebutuhan objek dakwah. disinilah perencanaan syiar harus memikirkan dana, jangan sampai
dana yang ada terlalu besar. Walau memang dengan rencana anggaran yang besar, bisa menjadikan kader dakwah
kreatif dalam menggalang dana. Sebuah lembaga dakwah kampus seharusnya bisa menghasilkan uang dalam jumlah
besar. kebebasan finansial membuat sebuah LDK bisa mandiri serta independen dari semua pihak.
2. Appreciation
apresiasi ini adalah tanggapan atau respon dari semua stakeholder yang terkait dengan agenda yang di
adakan. Apresiasi pertama tentu dilihat dari perserta atau objek dri agenda yang dibuat. Apakah mereka
puas dan senang dengan agenda yang disusun. karena tujuan syiar ini adalah mentransformasi objek dakwah
yang masi belum tau menjadi tau. Penilaian termudah dalam melihat apresiasi adalah dengan adanya orang-
orang yang tergabung dalam simpatisan dakwah. dalam hal ini peran data sangat penting untuk di gunakan dan
berdungsi dalam melihat evaluasi agenda dakwah. Stake holder lainnya seperti pengisi acara, pihak yang
diajak kerjasama dana, donatur, dsb. Apresiasi dari mereka sangat penting karena tanpa mereka agenda
dakwah ini tidaklah akan berjalan dengan lancar.
3. Participation
ada dua pihak dalam hal partisipasi, pihak panitia dan pihak objek dakwah itu sendiri. partisipasi
pihak panitia sangat penting. kita ini jamaah dakwah sehingga keberhasilan dakwah ini tampak pada
kebertambahan keimanan para subjek dakwah. dan pada hakekatnya setelah agenda dakwah sesuai dengan sirah,
seharusnya terjadi pertambahan subjek. Partisipasi dari massa kampus atau objek dakwah akan agenda kita,
bisa dilihat dari cara mereka merespon dan mendukung agenda kita. Apakah hanya sebagai pengunjung atau
juga memberikan dukungan lainnya.
4. Value
Selalu ada fikroh atau pemikiran yang akan disampaikan dalam setiap syiar kita. Penyebaran fikroh ini
menjadi sebuah misi dalam dakwah kita. Selain itu nilai yang kita maksudkan sejatinya bisa menjadi corong
opini dan mengubah pola pikir dari objek dakwah kita. Dengan selalu berpegang pada value yang akan
disampaikan, dakwah ini akan senantiasa selalu pada asholahnya. Pentingnya penentuan value juga harus
diperhatikan. Jangan sampai nilai atau pesan yang disampaikan kontraproduktif, karena tidak sesuai dengan
kebutuhan objek.
5. Documentation
dokumentasi menjadi hal yang sangat mahal. kebiasaan diantara kita semua dokumentasi seringkali
terlupakan. sehingga tidak ada hal yang bisa diturunkan ke penerus kita di lembaga dakwah. Ada dua hal
yang haru terdokumentasi dengan baik. pertama dokumentasi data seperti notulensi rapat,proposal, ide-ide,
dan lain-lain.. kedua dokumentasi foto dan film kegiatan. penyimpanan data ini juga harus terorganisir
dengan baik sehingga bisa jadi warisan penting bagi penerus dakwah kita di masa yang akan datang
dengan mensinergisasikan dan menjadikan 5 poin ini menjadi barometer keberhasilan syiar. dengan izin Allah
agenda dakwah kita bisa mencapai titik optimal. berjuang hingga Islam diterima di muka bumi, dan tidak ada
lagi fitnah bagi Islam maupun umatnya.
dari kegelapan menuju cahaya islam
Senin, 19 November 2007
Leukimia Peringkat Pertama Penyakit Kanker pada AnakGizi.net
misi lembaga dakwah kampus
Sebuah lembaga dakwah kampus pun juga membutuhkan misi-misi dimana sirah nabawiyah menjadi pedoman operasional. Subhanallah memangm rasulullah yang merupakan ahli manajemen yang handal. Tanpa sistem informasi yang sebaik saat ini, tapi beliau bisa merencannakan peperangan dan strategi dakwah dengan handal.
misi LDK ini dicoba rangkum dalam 8 misi yang saling berurutan dan memiliki turunan yang lebih strategis yang disesuaikan dengan keadaan di medan dakwah yang ada
1. Menebar fikroh dan da’wah (nasyrul fikroh wad da’wah
2. Mengembangkan kemampuan SDM para aktivis da’wah (tanmiyatul kafaah)
3. Pelembagaan yang profesional dan kompeten pada bidangnya (infrastruktur)
4. Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan kontribusi dan pemikiran, serta pengaruh bagim kepentingan da’wah (tajmi’ khubaro)
5. Mencetak figur-figur yang kredibel (sakhsiyahbarizah)
6.Penekan yang efektif bagi para pengambil kebijakan (quwwah dhogithoh)
7.Pemerkuat basis sosial (qoidah sya’biyah)
8.Melayani, melindungi dan memberdayakan masyarakat (tanmiyatul ijtimaiyah)
dengan memahami 8 misi ini, LDK akan mempunyai gambaran yang lebih mudah dipahami terkait dengan dakwah yang juga dilakukan oleh nabi muhammad SAW. semoga dakwah ini bisa sesuai dengan asholahnya dan keberkahan Allah senantiasa bersama kita semua
skematik dakwah kampus
dalam skematik ini ada faktor-faktor pendukung, seperti manajemen dan dana. keberadaan dua elemen ini dan didukung dengan kekuatan jaringan yang dimiliki bisa menunjang keberjalanan dan sustainability dakwah itu sendiri
di dalam dakwah kampus , yang dimana siklus massa nya sangat cepat, membuat LDK harus bisa berpikir cepat dan tepat dalam menjalani siklus ini.
Musyarokah menjadi pilihan
Perjuangan identik dengan permulaan gerakan bawah tanah dimana gerakan tidak tampak dan sulit di identifikasi. Perjuangan aktifis yang hidup dari penjara ke penjara atau pengasingan demi pengasingan atau pengejaran yang panjang, atau bahkan pemasungan karir dan potensi ekonomi yang dimiliki oleh individu ini. Karena gerakan yang tidak tampak di permukaan, kepercayaan publik dan daya inklusifitas aktifis ini melemah.
Pasca Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 banyak negara di Asia Afrika memperoleh kemerdekaan secara perjuangan militer maupun hadiah kemerdekaan dari negara penjajag. Akan tetapi, kemerdekaan suatu negeri terkadang tidak diikuti dengan kemerdekaan gerakan Islam. Kemerdekaan gerakan Islam belum bisa tampak, hal ini bisa dilihat dari mentalitas marginal para aktifi, irrasional dan mistis.
Musyarokah adalah salah satu bukti kemerdekaan gerakan Islam. Tidak defensif tapi penetratif dan ofensif. Tidak reaktif tapi pro aktif. Selalu mampu mengambil kebaikan yang tersisa dan melakukan akumulasi atasnya. Tidak dapat semua, tidak berarti membuang semua. Mampu memilih ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit, mencari yang paling ringan keburukannya. Selalu berpikir jauh kedepan, antisipatif, mencegah kemudhorotan yang lebih besar dan sekaligus mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya.
Musyarokah memberi pembelajaran dan pembentukan sikap mental sebagai pemimpin yang mengayomi dan memerintah, khalifah yang memelihara dan memakmurkan, dan bukan semata-mata sebagai pendobrak dan pemberontak.
Terobosan-terobosan besar dalam siroh nabawiyah selalu di awali oleh adanya musyarokah dalam rangka pengumpulan kekuatan struktur dan masyarakat untuk sebuah perjuangan yang lebih luas, berat, dan kasar.
Oposisi memerlukan kecerdikan, musyarokah perlu kecerdikan yang lebih lagi. Oposisi memerlukan kesabaran, musyarokah memerlukan kesabaran di atas kesabaran. Oposisi memerlukan orasi, musyarokah memerlukan bukan hanya orasi, tetapi juga kemampuan diplomasi. Oposisi frontal, musyarokah persuasif dan penuh siasat. Oposisi bersiasat dari luar, musyarokah bersiasat dari luar dan dari dalam. Ujian dalam beroposisi nampak jelas dan keras, ujian dalam bermusyarokah samar dan halus, tetapi dapat menghabisi akar gerakan. Oposisi frontal, musyarokah persuasif.
Kondisi Umat Islam di Indonesia
Perkembangan dakwah Islam di Indonesia yang kian menunjukkan grafik peningkatan dari segi visual. Maksudnya adalah secara tampilan kasat mata Islam di Indonesia mengalami banyak kemajuan. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya muslimah yang berjilbab, buku-buku Islam yang dijual dimana-mana. Kebebasan untuk berdakwah dan berbagai kemudahan lainnya. Akan tetapi sebagaiman manusia, masyarakat yang terdiri dari manusia memiliki sebuah inti yang dikenal dengan hati. Hati di sini adalah isi atau core dari masyarakat itu sendiri yang dituangkan dalam akhlaq masyarakat secara umum. Bukan hal aneh lagi melihat banyaknya kemaksiatan yang dipublikasikan secara massal, dan menjadi sebuah barang dagangan yang laku dengan mempublikasikan kemaksiatan itu sendiri.
Posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak di dunia serta sebagai negara yang mempunyai sistem pemeritahan demokrasi ini memberikan sebuha tuntutan baru bagi para aktifis dakwah dalam beramal. Pencapaian posisi gerakan Islam yang diterima oleh masyarakat umum dan membangun iklim demokrasi yang kondusif menjadi sebuah kebutuhan bagi kita semua. Gerakan Islam di Indonesia berkembang pesat dan tidak ada intervensi dari negara terkait perkembangan ini kecuali gerakan yang tidak sesuai aqidah yang lurus tentunya. Sehingga pembentukan gerakan Islam yang solid dan militan merupakan hal yang sangat mungkin dijalankan di Indonesia. Sedangkan sistem demokrasi merupakan sistem yang saat ini berkembang di pemerintahan Indonesia. Memurnikan kembali makna demokrasi dengan betul-betul menjadikan rakyat terlibat dalam keputusan kenegaraan dan menghapus rezim yang tidak adil adalah sebuah tujuan jangka pendek kita. Pemerintah haruslah diingatkan dengan cara yang baik agar pemerintahan yang baik dapat berjalan di Indonesia.
Dengan adanya gerakan Islam yang terorganisir dengan baik, diharapkan bisa ikut serta dalam proses pengambilan politik kenegaraan, baik eksekutif maupun legislatif agar posisi ini diisi oleh orang-orang yang berkompeten secara kafaah Ilmiy maupun Islam. Dengan keterlibatan dalam pengambilan kebijakan ini, pemerintahan bisa dijadikan wasilah atau kendaraan untuk mengamankan dan mendorong dakwah berkembang di Indonesia. Akan tetapi proses kebijakan top down dengan menggunakan intervensi struktural tidak akan begitu saja bisa berjalan dengan baik tanpa perubahan kultural di Indonesia.
Iklim demokrasi yang baik juga akan berdampak pada artikulasi kekuatan umat. Kekuatan umat disini menjurus kepada umat Islam sebagai sebuah kesatuan dengan landasan aqidah dan dinaungi oleh seorang amirul mukminin yang adil. Kebebasan berdakwah di negara yang berdemokrasi akan sangat dihargai dan tidak ada intervensi dari pemerintah. Indonesia saat ini memang sudah mencapai tahapan dimana Intervensi pemerintah sudah minim, akan tetapi intervensi terhadap agenda dakwah seringkali terintervensi oleh warga atau masyarakat yang antipati oleh Islam.,Serta percepatan pembangunan akar dakwah, dengan pendekatan kultural dari masyarakat. Pembentukan akar dakwah yang kuat akan menjadikan masyarakat menjadikan Islam sebagai sebuah sistem dan tata nilai kehidupan, atau norma dengan istilah lain. Kekuatan ini akan menimbulkan kearifan lokal yang di masa yang akan datang akan sulit di intervensi. Setelah kekuatan intervensi struktural dan kekuatan kearifan lokal kultural masyarakt terbentuk, maka pembentukan masyarakat Islami di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
Tantangan yang ada di Indonesia saat ini bagaikan sebuah momen ujian bagi gerakan islam dalam menjalankan amanah dakwahnya. Kebersatuan umat saat ini menjadi prioritas yang harus didahulukan dan masa ujian ini sebetulnya menjadi sebuah perjuangan untuk para aktifis dakwah dalam menjalankan agenda reformasi di Indonesia. Reformasi yang terjadi di semua lini kehidupan tentunya. Perubahan sistem hukum yang adil dan tidak memihak, perubahan sistem politik yang bersih dan memihak rakyat, perubahan sistem sosial yang tidak berkesenjangan dan sejahtera, perubahan sistem ekonomi yang berbasis potensi lokal,serta reformasi akhlaq dan pendidikan yang membuat para pelajar memiliki budi pekerti untuk membungkus kemampuan kelimuan yang dimilikinya.
Islam di turunkan untuk semua manusia, dan menjadi hakekat dakwah bersifat internasional, atau tidak dibatasi dengan batas administratif teritorial negara. Salah satu model gerakan Islam adalah dengan kerja sama, dengan bekerja sama kekuatan ini bisa lebih kuat serta dengan jaringan yang solid gerakan dakwah akan bisa lebih masif. Kerjasama bersifat internasional ini bisa dengan antar negara islam agar gerakan dakwah bisa lebih kongkrit, dan terdengar gaung serta terasa perubahannya secara global. Dengan kekuatan jaringan yang kuat ini diharapkan pula dapat mengurangi tekanan penguasa terhadap gerakan Islam diberbagai negara. Gerakan masif dan terstruktur dengan baik dibawah naungan aqidah ini bisa dijadikan awal mula gerakan kerjasama untuk perubahan masyarakat secara Internasional.
Senin, 12 November 2007
lembaga dakwah kampus
salah satu lembaga dakwah kampus yang ada di kota bandung atau tepatnya di insititut teknologi bandung adalah GAMAIS ITB. GAMAIS ITB merupakan satu-satunya lembaga dakwah kampus di ITB. di usia yanh sudah 20 tahun pada 27 agustus lalu kini memiliki sekitar 600 kader.
berbagai macam kegiatan yang dijalankan baik untuk level, kampus, lokal, nasional bahkan internasional.
mengenal lebih dalam gamais
visit our website :
www.gamais.itb.ac.id
SMU ku berantem hiks hiks
Lima pelaku penganiayaan terhadap Muhammad Fadhil Harkaputra Sirath (15), siswa kelas X di SMU 34 Jakarta, terancam hukuman lima tahun penjara."Sampai saat ini baru korban yang dimintai keterangan. Jika terbukti, maka para tersangka akan dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman lima tahun," ujar Kanit Reskrim Polsek Cilandak IPTU Hartono saat dihubungi, Minggu (11/11/2007).Lima orang yang diduga melakukan penganiayaan adalah adalah Ernest, Welly, Jefferson David, Denny Agusman, dan Dwi Fajar.
Mereka disebut sebagai anggota geng Gazper, yang beranggota ratusan siswa SMA 34.Dia menjelaskan, korban baru hari ini dimintai keterangan untuk dibuatkan berita acara pemeriksaan. "Nanti kita juga akan memanggil saksi-saksi," imbuh dia.Meski sudah melapor secara resmi ke kepolisian, namun orangtua Fadhil, Herry S Sirath, mengaku masih menunggu tindakan kepala sekolah terhadap siswanya. "Kami masih memberi waktu sampai hari Selasa. Kalau tidak kami akan memproses secara hukum," tegasnya saat ditemui